Denyut nadi terdengar dalam senyap seperti rintik hujan di musim panas
pun mesin tik di tengah malam, sahut-menyahut menulis pesan bernas
di setiap tikungan jalan berdebu yang sekian lama ditinggal pergi
anak-anak kampung penggembala sapi.Â
Dari balik pepohonan yang menjulang di puncak bukit
binar mentari mengucapkan salam pisah bersama gemuruh suara burung pipitÂ
kandas di rerumputan yang sekian lama terbakarÂ
menanti setetes embun pagi hari yang kembali mekar.
Jiwa-jiwa mendamba siraman anugerah
di setiap penggalan hidup laksana alunan noktahÂ
berbaris menemui yang empunya mimpiÂ
pulas dalam pelukan sepi. Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!