Rintik hujan jatuh menyapa lembaran dedaunan. Suaranya seperti orang yang sedang bercakap-cakap. Satu per satu kemudian kian cepat dan keras. Membelai butiran jagung dalam bulirnya ya g masih belia.Â
Suasana senja dan malam kian mendekat. Cahaya lampu sorot dan kemuning daun musim dingin. Keemasan dalam kemasan yang menua. Sebentar lagi jatuh tertiup angin lalu kering.Â
Suasana Natal kian terasa. Seisi kampung bersolek. Gempita dan semarak. Mengingat mereka yang nun jauh di seberang, kapan datang mendekat. Yang dekat, kapan berkelana melepas pandang.Â
Rintik-rintik hujan di musim ini memeluk raga hingga ke sumsum. Mendekap jiwa hingga ke nadi. Bagai kain panas penghangat dingin dan kopi hitam penawar lelah.Â
Suasana ini selalu menggelitik. Membangunkan segala rasa. Antara gembira dan melankolis, senang ataupun rindu. Nano-nano rasanya.Â
Musim ini segala rasa hadir. Entah dengan apa hendak dikata. Rintik hujan, suasana temaram dan diam yang menyayat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H