Sayup rembulan, redup di pelataran rumah
Ibu menampi beras, pagi menyapaÂ
Semilir angin pagi, dingin membekasÂ
Di pembuluh nadi.
Bayang-bayang rupa
Rerumputan dan ilalang
Berkisah tentang kemarin
Dan malam-malam yang redup.Â
Hidup kadang sayup, kadang redup
Kadang sinar membias, cerah dan hangat
Di ruang rupa dan rindu
Berkisah hingga di sela tampian beras.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!