Hari menua, meninggalkan pucuk-pucuk fajar dan binar mentari yang telah melayu bersama awan musim basah.Â
Hari menua, tinggalkan benderang pergi menemui senja, kemuning dan temaram.Â
Hari menua dan usia melengkung. Jejak-jejak terpantul pada ingatan, sudah tak sekuat masa remaja, usia di mana mimpi-mimpi bergentayangan meski ia tahu bahwa kenyataan jauh lebih berat dari pulas tidur malam.Â
Hari menua, pengalaman kian menumpuk.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!