Purnama tak lagi sendiri
Bersinar untuk dirinya
Saat malam rebah
Lelah dan suntuk.
Ayah menurunkan lampu gas dari gantungan
Adik bergegas mengambil minyak tanah
Kakak membereskan tutupan periuk
Aku membantu ayah memompa lampu.
Purnama tak lagi sendiriÂ
Kami sekeluarga duduk bersilaÂ
Tepat di pintu depanÂ
Berkisah tentang hari yang barusan pergi.
Damai kampung halaman
Berirama syahdu, beraroma musim tanam
Sebongkah tanah menggeliat
Dan kami sekeluarga berugahari.
Nyiur melambai-lambai
Purnama tersenyum
Sebelum rebah seisi bumi
Hingga kejora membangunkan fajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H