Menjelang berakhirnya Ramadhan, kami mendapatkan kejutan yang sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Kejutan itu biasanya menyenangkan, tapi kalau yang satu ini sebaliknya, menyebalkan. Rayap...iya betul, rayap yang telah menghuni dan hidup bersama di rumah selama beberapa tahun, telah sukses memberikan kejutan. Keroposnya kusen pintu dan jendela kayu rumah menjadi kado akhir Ramadhan.
Rumah sederhana yang kami tinggali sejak 2010 lalu memang belum pernah kami perbaiki atau renovasi. Memang tidak atau belum ada niat untuk memperbaiki rumah salah satunya kami merasa nyaman dengan rumah kami yang sederhana dan faktor biaya atau dana yang belum mencukupi. Kalau pun ada perbaikan, kami lakukan pada bagian tertentu rumah yang memang sudah parah kerusakannya. Salah satunya kusen yang keropos karena rayap.
Rayap sendiri menurut situs Wikipedia, merupakan hewan yang mudah dijumpai dan kerap dianggap sebagai hama yang merusak benda yang berada di rumah yang terbuat dari kayu. Nah, sepakat dengan ini, karena kerja keras rayap dengan pasukannya yang begitu giat bekerja
telah menghasilkan kusen-kusen kayu yang saking keroposnya sampai berlubang-lubang. Dan untuk kerja jenis rayap ini, telah menimbulkan kerugian bagi yang punya rumah.
Namun, apakah rayap diciptakan hanya untuk merusak kayu dan menjadi musuh manusia? Tentu saja tidak...Tuhan menciptakan segala sesuatu termasuk hewan sekecil rayap atau disebut juga anai-anai atau semut putih, pasti memiliki manfaat. Masih menurut Wikipedia, salah satu manfaat penting rayap dalam siklus kehidupan adalah perannya sebagai pengurai.
Dalam ekosistem alam, rayap merupakan serangga pengurai yang menguraikan sisa-sisa tanaman atau kayu. Bisa dibayangkan seandainya tidak ada hewan rayap, hutan akan dipenuhi tumpukan daun dan mengakibatkan satwa lain penghuni hutan bisa mati karena tidak dapat beraktivitas. Salah satu bukti peran serangga rayap yang memberi keuntungan pada satwa liar di hutan, bahkan pohon-pohon dapat tumbuh karena daun-daun di bawahnya telah terurai dengan baik.
Rayap memang menyebalkan, namun bagi makhluk ciptaan Tuhan yang lain, serangga ini telah menjadi pahlawan dan memberikan manfaat yang luar biasa. Selain itu, ternyata rayap adalah salah satu hewan istimewa yang disebutkan dalam Al Qur'an. Dalam Surat Saba ayat 14 yang artinya
bahwa "Maka ketika kami telah menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya...." (QS Saba : 14). Â Pada ayat tersebut, hewan ini dijelaskan sebagai pertanda wafatnya Nabi Sulaiman. Sebagaimana diketahui, wafatnya Nabi Sulaiman tidak diketahui sebelum rayap memakan tongkatnya.
Dari kejadian yang tidak menyenangkan yakni keroposnya kusen pintu dan jendela rumah, saya dipaksa belajar untuk memahami bagaimana Allah SWT tidak sia-sia dalam menciptakan setiap makhluk. Selain itu, saya belajar sebenarnya karena ditanya anak tentang rayap dan saya tidak bisa memberikan penjelasan.
Jadi...tidak apa-apa, selain untuk persiapan mudik dan lebaran, kami juga harus mengeluarkan biaya ekstra untuk perbaikan kusen tersebut. Mudah-mudahan setelah diganti yang baru, rayapnya menjauh dan tidak kembali dengan pasukan/koloninya.
#SeriRamadhan28
Kensoes
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H