Kau berdiri di ujung nada
Diam
Lalu menari dan menyanyi di antara gaung dan gema.
Srisig dan kenser caramu merangkai cerita
Aku adalah Luka, katamu kepada bening air  sendang.
Aku masih di sini, di balik bayangmu
Memandang semua  tangga nada yang ada
Tiada yang hilang atau berubah, cantik
Hanya ku teteskan sedikit embun dari pagi yang tersisa.
Agar bisa kau lihat, tak ada luka saat jiwa duduk dalam makrifat
Kau masih berdiri di ujung diam.
Masih mencari makna di antara nada dan kata.
Melemparkan tanya pada ruang, mengapa?
Aku masih di sini, di balik bayangmu.
Membungkus semua kisah  yang mungkin hendak engkau buang pada kedalaman diam.
Sekali lagi, tidak ada luka
Yang ada adalah metamorfosa
Untuk  jelita yang baka
Aku masih di sini, di balik bayangmu.
Menabuh Kinanthi dalam slendroÂ
Menggenggam jemari di antara mimpi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H