Mohon tunggu...
Kens Hady
Kens Hady Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang yang biasa, yang kadang suka menulis

Black Dew

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Bulan Kolaborasi RTC] Rindu Membatu

17 April 2016   21:18 Diperbarui: 17 April 2016   21:36 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 [caption caption=" Dokumen Pribadi"][/caption]

Angin basah mesra membelai wajah ayu di dinding monumen. Mata nan sayu sesekali terpejam mencoba menata mozaik kenangan. Seperti diriku. Di manakah dirimu, yang dulu pernah berjanji untuk berdiri di sini hari ini?

 

Pejamkan mata Tatkala rindu mengusikmu

Bayangkan saat-saat kebersamaan kita

Kau kan merasakan sesuatu dalam hati Karena tanpa kau sadari

 Aku telah masuk ke dasar hatimu Tuk menjaga hatimu Menenangkan jiwamu

Yang tengah dilanda rindu

Itu katamu dalam sebuah catatan di langit. Masih ku simpan sebagai  prasasti. Ahh, masih saja ku dengar syair syair rayuan merindu. 

Esok hanya satu inginku

 Semoga saja engkau mau

 Menjelajahi hamparan rinduku

Yang gersang akan jejakmu

 Hembuskan semilir anginmu

 Yang akan sejukkan jiwaku

 Yang tlah terpenjara dalam gigil rindu

Yang terus menyeruak memenuhi relung kalbu

Yang menuntunku tuk mengeja setiap aksara dalam namamu

 Sapamu sejukkan jiwa nan sendu

Tawamu luruhkan rindu yang menderu

Candamu hilangkan rasa suntukku

Selintas ada belai lembut sang bayu

 Wahai rindu yang menderu

Semoga tak akan ada lagi

Jiwa yang berselimut gundah

Dan rindu yang semakin sendu

 

Itu katamu untuk hanyutkan diriku pada ombak mimpi yang engkau ciptakan. Hingga hari ini aku di sini. Menunggumu  sudut Km.0  Malioboro. Termangu sendiri di antara ribuan wajah nan silih berganti. Basah bersama langit yang menangis, juga  mesti kering saat mentari pongah menguasai hari.

Tiada hari bisa ku hitung kembali, aku masih saja berdiri di sini. Menunggumu tanpa tahu bagaimana wajahmu.  Menanti kerinduanmu yang kau katakan bukanlah semu. Aku di sini. Selalu di sini. Berdiri tiada henti.

Di manakah rindumu? Sehingga masih saja tidak ku temui dirimu? Di sini aku selalu menunggumu dengan rindu nan membatu.

=======

 

Kolaborasi Puisi bareng mbak Nur Hasanah Swd yang cakep pake bingit  :) :) 

 

[caption caption="Logo Rumpies"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun