Kami pun ngobrol ngobrol ringan tentang hotel Allstay. Sambil menyimak, aku menikmati ruang restoran. Memang benar kata mas Danu, konsep Art Desainnya menyentuh hati. Dengan meja kursi yang terlihat minimalis, sangat pas dengan ruangan yang di tertata apik. Dari tempat kami duduk, kamipun bisa melihat ruang dapur . Tampak Mbak Anna Marianna selalu siap menghantarkan makanan ataupun minuman. Dari tempatku duduk, pas lurus menuju ruang lobi di depan. Di tengah ruangan terdapat semacam lemari bufet yang di situ terdapat aneka makanan.. Lengkap dengan sendok piringnya. Para tamu yang ingin makan bisa mengambil sendiri apa saja yang dikehendaki saat waktu sarapan tiba.
Waktu semakin beranjak sore. Ketika datang Chef Ari di tengah kami. Banyak yang Chef Ari ceritakan pada kami. Di hampir penghujung kami berbincang dengan sang Chef,datang Mbak Wawa. Salah satu admin Kompasiana yang jauh jauh dari Jakarta, demi  ikut ke acara para Kompasianer Jogja. Karena suatu hal, sebelumnya Mbak Wawa konfirmasi akan datang belakangan. Setelah dirasa kami semua sudah jelas dengan penjelasan Chef Ari tentang menu menu spesial Allstay Hotel, kami berlimapun kemudian memutuskan untuk makan siang, Aku katakan makan siang, karena kami yang datang memang belum makan siang dan Hotel Allstay pun telah menyiapkan sajian makan siang tersebut.
Dengan ramah dam luwes, mas Danu membantu menuangkan sebuah minuman khas Hotel Allstay. Es Tea Kendi. Sebuah minuman yang tidak ada di tempat lain. Dalam penjelasan sebelumnya oleh Chef Ari, dikatakan bahwa dengan minuman tersebut, Allstay menawarkan sebuah sensasi tersendiri. Teh yang diracik dengan formula khusus Chef Ari. Dan kamipun meneguk minuan tersebut dengan sebuah cangkir dari tanah liat. Dan rasanya… ehmm..sensasional nikmatnya. Akupun menuangkan beberapa kali ke cangkirku. Tak perlu khawatir yang lain tidak kebagian, karena dalam satu kendi bisa untuk beberapa orang.Â
Dalam kesempatan ini kami sangat beruntung karena kami dilayani dan ditemani oleh Mas Danu yang ganteng dan Mbak Anna Marianna yang cantk. Yang yang paling menyenangkan adalah mereka sangat ramah disertai dengan senyum yang tulus. Serta bisa ketemu langsung dengan Chef Ari.
 Selain Es Tea Kendi kami juga disuguhi Picasso Frozen D'light. Apa itu? Orange Juice, Vanila es cream dan Single Espresso yang diblend sedemikian rupa ditambah  beberapa bahan spesial. Dari penampilannya begitu menggiurkan. apalagi saat dinikmati. Jangan tanya deh. Pokoknya hanya  ada di Allstay Hotel Yogya.
Untuk makanan kami diberi sajian 3 Menu. Yang pertama, Sate Kempit. Whats That?!! Bagi yang paham bahasa jawa pasti, TUINGG.. seperti ada tanda pentung kepala. Kempit dalam bahasa jawa, artinya Menjepit. Jadi Sate Kempit dalam bahasa Indonesia artinya Sate Menjepit. Awalnya kami penasaran. Mas Danu waktu ngobrol ngobrol tersenyum kecil dengan sedikit memberi penjelasan. Dan Penjelasan yang lebih jelas saat datang Chef Ari yang dengan ramah dan telatennya menjelaskan menu menu yang ada di hotel Allstay. Sate Kempit bahan dasarnya adalah fillet ayam yang diolah dengan pembakaran dua kali sehingga bumbu-bumbu spesialnya pun lebih meresap ke dalam. Dengan penyajian yang cukup "nakal". Lima tusuk sate di letakkan antara dua buah gunung yang terbuat dari nasi putih ysng di tengah atasnya dikasih sesuatu. Ehmm...  Apa yang terpikir? Hehe... Dan saat kami mencobanya, Uhmm… Apalagi dengan sambalnya. Kapan kapan aku mau datang lagi dan pesen beberapa porsi untuk aku sendiri. Hehehe..
Â
Selanjutnya ada Menu spesial, yang benar benar special, karena kami termasuk yang pertama kali merasakanya. Menu promosi yang dijadwalkan untuk promosi bulan Desember yaitu menu Sensasional Allstay Grill Beef Oxtail. Sebuah menu perpaduan dari Western Food dan Asian Food
Pada dasarnya aku termasuk orang yang tidak suka dengan bahan dasar oxtail Tapi melihat tampilannya, aku penasaran. Ku ambil beberapa potong. Lalu kupotong lagi dengan pisau. Empuk sekali. Dan ketika ku makan. Tidak seperti yang ku bayangkan. I Like !