Mohon tunggu...
Asa Pradikta
Asa Pradikta Mohon Tunggu... -

hidup bukan sekedar pilihan,\r\nbukan sekedar panggung sandiwara,bukan hanya perjuangan, bukan tentang cinta bukan tentang apa pun...\r\nhidup adalah perjalanan spritual mencari arti kematian.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jarak Itu Adalah Kita

5 September 2012   17:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:52 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kita seperti berada dalam kotak kaca, yang tidak memungkin kita untuk saling mendengarkan, seperti saat aku ingin mengatakan bahwa "aku pun rindu kamu".
tapi kita selalu sudah mendengar sebelum kitA mulAi mengatakan nya..
kita seperti terpisah oleh jarak yang sangat jauh, tak ada kabar yang aku terima, yang kamu berikan, hanya mungkin sepasang mata teduh mu yang tak sengaja kau jatuh kan ke dalam mata ku, itu pun hanya sesaat, sepercik bahagia yang sama2 kita rasakan tapi sepakat kita lupakan lagi.
ada kira nya kita duduk berdua menikmati malam, menata semuanya dari awal lagi, kita kalahkan jarak yang tak pernah benar2 nyata ini.
tapi kita terlalu takut untuk mewujudkan itu,
kamu sudah terlalu lama terbiasa menjadi purnama dalam etalase kaca yang di jaga para tentara,
sedangkan aku , pungguk jalanan dalam botol bekas obat tetes mata.
tengoklah aku sejenak, apa yang bisa aku tawarkan pada mu selain rindu dan gelisah yang tak pernah mati. pun jika cinta bisa memilih mungkin ia tak sudi di lahirkan oleh mahluk malam seperti aku.
dan kita sama2 tau tentang rasa ini , lantas aku mencoba merajut nya sendiri dalam lembaran puisi tak berjudul ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun