Mohon tunggu...
Kenong Veyza
Kenong Veyza Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Baperan

Pecinta dunia aksara dan suara ....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengurai Luka

7 Desember 2023   08:21 Diperbarui: 7 Desember 2023   08:31 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Kenong Veyza

Lewat waktu yang perlahan-lahan kadaluwarsa

Aku coba mengakrabi satu rayu keperihan

Memunguti kepingan sobekan rasa yang masih bersisa

Dan memohon gelisah resah lekas binasa

Kelam seakan bagai malam dua puluh tujuh

Membelah sebagian hati yang taklagi utuh

Sebab cedera janjimu menggoreskan sakit terperih

Meninggalkan isak terpilu paling sedih

Bersama sepi aku berusaha memerangi cacat cela ketidakpuasan hati

Berjuang mengurai luka sendiri yang terus-menerus menggerogoti

Hingga segala kepedihan bersedia berdamai

Bergandengan mesra dalam bebatan harapan yang tak pernah tergapai

Kini beberapa tanya akan kepergianmu terjawab sudah

Sayup-sayup memperkuat tubuh yang sempat tertatih berdiri susah payah

Serpihan duka lara karenamu biarlah tumpah tanpa penyesalan

Sebab mengenal dan mencintai pria sepertimu adalah sesuatu hal yang takbisa kukendalikan

Gerimis di bumiku, 7 Desember 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun