Mohon tunggu...
Nadya Khennis Rozana
Nadya Khennis Rozana Mohon Tunggu... Penulis - Ex-Jurnalis TV9 Nusantara

Terima kasih telah menemukanku

Selanjutnya

Tutup

Book

Le Petite Prince dan Kisah Seru di Planet Kecil

21 Maret 2024   11:54 Diperbarui: 21 Maret 2024   12:14 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Le Petite Prince via Unsplash.com

Le Petit Prince (The Little Prince) adalah fabel klasik yang sangat dihargai dan disukai oleh banyak pembaca di seluruh dunia. Ditulis oleh Antoine de Saint-Exupry. Novel ini telah menjadi salah satu karya yang paling dikenal dalam literatur Prancis modern.

Berkisah tentang seorang pilot yang mendarat di gurun Sahara. Dan bertemu dengan seorang anak laki-laki misterius yang berasal dari planet kecil yang bernama Asteroid B-612. Anak tersebut memintanya untuk menggambar seekor biri-biri. Awalnya sang pilot enggan, tetapi setelah beberapa kali permintaan, ia akhirnya menggambarkan seekor biri-biri.

Namun, anak kecil itu terus menolak gambar-gambar tersebut karena biri-birinya tidak sesuai dengan yang ia inginkan. Sang pilot tidak menyerah dan akhirnya menggambarkan sebuah kotak dan berkata, "Ini kotaknya. Biri-biri yang kau inginkan ada di dalamnya." Anak kecil itu akhirnya menyukai ide tersebut. Dari situlah pertemuan antara sang pilot dengan "pangeran kecil", begitulah sang pilot menyebutnya. 

Pangeran kecil berasal dari sebuah planet yang sangat kecil, yang ukurannya bahkan tidak lebih besar dari sebuah rumah. Di planetnya, ia memiliki sebuah pohon bunga mawar dan tiga gunung berapi. Dua di antaranya masih aktif dan satu sudah tidak aktif lagi. Setiap pagi, setelah merawat dirinya sendiri, ia mulai merawat planetnya dengan membersihkan gunung berapinya. Menyirami bunga mawarnya, dan mencabuti bibit-bibit Baobab untuk mencegah pohon tersebut tumbuh besar dan mengancam eksistensi planetnya yang kecil.

Suatu kali, sang pangeran kecil memutuskan untuk meninggalkan planetnya yang tercinta untuk menjelajahi beberapa planet lain. Di planet pertama yang ia kunjungi, ia bertemu dengan seorang raja yang menginginkan ketaatan mutlak dari penduduknya. Di sini, ia mendapatkan pengalaman yang berharga tentang konsep kekuasaan dan ketaatan. Raja tersebut menyatakan,

"...Kita harus menuntut dari seseorang apa yang bisa diberikan oleh orang itu," sang raja melanjutkan. "Kekuasaan, yang utama, bersandar pada sesuatu yang masuk akal. Jika kau memerintahkan rakyatmu pergi melempar diri ke laut, akan terjadi revolusi. Aku punya hak menuntut kepatuhan karena perintah-perintahku masuk akal." (halaman 47)

Di planet kedua yang dikunjunginya. Dia bertemu dengan individu yang sangat sombong, yang menginginkan pengakuan terus-menerus dan pujian dari orang lain. Perjalanan pangeran kecil kemudian berlanjut ke planet ketiga, di mana dia menemui seorang pecandu alkohol. Setelahnya, dia mengunjungi planet yang dihuni oleh seorang pengusaha yang sibuk dengan perhitungan bintang, bahkan bintang-bintang itu tidak benar-benar dimilikinya.

Setelah itu, pangeran kecil melanjutkan perjalanan ke planet berikutnya yang ditempati oleh seorang penyulut lampu. Dan kemudian ke planet yang dihuni oleh seorang ahli geografi. Di setiap planet yang dia kunjungi. Pangeran kecil memperoleh pelajaran yang berharga, yang membantunya menyimpulkan bahwa perilaku orang dewasa sungguh aneh.

Kemudian, pangeran kecil tiba di planet terakhir, yaitu Bumi. Di sini, dia diberi banyak pelajaran tentang makna eksistensinya, serta eksistensi planet itu sendiri. Terdampar di padang pasir, dia terpesona oleh ukuran planet yang begitu besar. Bumi menawarkan pengalaman yang luar biasa baginya. Selama perjalanannya di Bumi, dia bertemu dengan berbagai makhluk. Termasuk ular, gunung yang megah, sekelompok mawar, dan bahkan berhasil menjinakkan seorang rubah.

Secara keseluruhan pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa menjadi dewasa adalah hal yang tak terhindarkan. Kita tidak dapat mengembalikan diri kita ke masa kanak-kanak. Namun, menjadi dewasa dan terjebak dalam pemikiran rumit, berat, dan serius tidak selalu merupakan hal yang harus kita lakukan terus-menerus. Terkadang, kita perlu menyisihkan waktu untuk memelihara sifat kekanakan kita dan melihat dunia dengan mata hati yang polos. Seperti saat kita masih anak-anak, tanpa embel-embel atau pretensi.

Le Petit Prince (The Little Prince) telah menjadi fenomena lintas usia, budaya, dan negara karena kisahnya yang unik dan memukau. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa karena kemampuannya untuk meraih hati pembaca di seluruh dunia. Kisah tentang Pangeran Kecil ini memang luar biasa karena memiliki kekuatan untuk mengubah persepsi orang dewasa terhadap berbagai aspek kehidupan. Mungkin saja Anda juga termasuk di antara mereka yang terpengaruh oleh pesan-pesan dalam cerita ini.

Le Petit Prince (The Little Prince) adalah karya yang sangat berharga dalam kanon sastra dunia. Pesan-pesannya tentang kejujuran, kebaikan, dan kehidupan telah membuatnya tetap relevan hingga hari ini. Dan akan terus menjadi inspirasi bagi generasi-generasi yang akan datang."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun