Mohon tunggu...
Nadya Khennis Rozana
Nadya Khennis Rozana Mohon Tunggu... Penulis - Ex-Jurnalis TV9 Nusantara

Terima kasih telah menemukanku

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Cara Menghemat Konsumsi Energi di Dapur Kita

10 November 2023   18:00 Diperbarui: 10 November 2023   18:11 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Jason Briscoe on Unsplash

Hai, Kompasianer!

Apakah kalian menyadari bahwa konsumsi energi kita di dapur ternyata cukup signifikan? Peralatan dapur modern seperti microwave dan toaster, meskipun memberikan kemudahan dan efisiensi dalam memasak, ternyata memiliki dampak besar terhadap konsumsi energi. Kedua peralatan ini, walaupun berskala kecil, dapat menyumbang pada penggunaan listrik yang signifikan di rumah.

Microwave, meskipun dikenal sebagai alat yang cepat dan efisien dalam memanaskan makanan, sebenarnya dapat mengonsumsi daya yang cukup besar. Proses pemanasan menggunakan microwave melibatkan penggunaan gelombang mikro untuk memanaskan partikel air dalam makanan, dan ini memerlukan daya listrik yang cukup besar.

Sementara itu, toaster juga dapat menjadi kontributor signifikan terhadap konsumsi energi. Proses pemanggangan yang melibatkan elemen pemanas untuk menghasilkan suhu, memerlukan daya listrik yang dapat mencapai level yang cukup tinggi. Penggunaan toaster secara teratur, terutama jika dilakukan secara berlebihan, dapat meningkatkan konsumsi energi secara keseluruhan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tetap sadar akan dampak energi yang dikonsumsi oleh peralatan dapur sehari-hari. Apa saja sih langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menghemat energi di dapur?

  • Cabut semua listrik yang tidak digunakan

Menyadari dampak konsumsi energi dari peralatan dapur, langkah sederhana yang dapat diambil untuk mengurangi penggunaan listrik adalah dengan mencabut semua peralatan listrik di dapur saat tidak sedang digunakan. Meskipun terlihat sepele, tindakan ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap efisiensi energi dan penghematan listrik di rumah.

Peralatan listrik, bahkan ketika dalam mode standby, masih menggunakan daya listrik. Dengan mencabut steker peralatan seperti microwave, toaster, dan peralatan lainnya setelah digunakan, kita dapat menghindari konsumsi daya yang tidak perlu. Langkah ini juga membantu mencegah pemborosan energi yang terjadi secara tidak disadari di sekitar dapur.

  • Pilih peralatan dapur dengan label efisiensi energi tinggi

Selain mencabut steker, pemilihan peralatan dapur dengan label efisiensi energi tinggi juga dapat menjadi langkah berarti dalam mengurangi konsumsi listrik. Peralatan dengan label tersebut biasanya dirancang untuk menggunakan energi secara lebih efisien, menghasilkan dampak positif pada tagihan listrik dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan.

Peralatan yang memenuhi standar efisiensi energi cenderung memiliki teknologi yang lebih canggih dan optimal, meminimalkan pemborosan energi. Meskipun mungkin memiliki biaya awal yang sedikit lebih tinggi, investasi ini dapat segera terbayarkan melalui penghematan listrik dalam jangka panjang.

Selain mengurangi biaya listrik, pemilihan peralatan efisiensi energi juga memberikan kontribusi nyata pada pelestarian lingkungan. Dengan mengurangi konsumsi energi, kita secara tidak langsung mengurangi emisi karbon dan dampak negatif lainnya terhadap ekosistem. Hal ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi jejak karbon dan mempercepat peralihan ke energi bersih dan berkelanjutan. 

  • Gunakan kulkas seefisien mungkin

Selain memperhatikan pemilihan peralatan dan efisiensi energi, cara kita menggunakan peralatan dapur juga berperan penting dalam penghematan energi. Salah satu hal yang sering diabaikan adalah kebiasaan membuka dan menutup pintu kulkas. Tindakan ini seakan sepele, namun memiliki dampak besar terhadap stabilitas suhu di dalam kulkas.

Membuka dan menutup pintu kulkas terlalu sering dapat menyebabkan fluktuasi suhu di dalamnya. Oleh karena itu, disarankan untuk memiliki tujuan yang jelas saat membuka pintu kulkas dan sebisa mungkin mengurangi frekuensi pembukaan yang tidak perlu. Hal ini tidak hanya membantu menjaga suhu di dalam kulkas tetap stabil, tetapi juga mengurangi konsumsi energi yang diperlukan untuk menjaga suhu dingin.

Selain itu, menempatkan kulkas jauh dari sumber panas seperti kompor juga memiliki dampak positif. Kompor yang berdekatan dengan kulkas dapat membuat kulkas bekerja lebih keras untuk menjaga suhunya tetap dingin. Oleh karena itu, menjaga jarak yang cukup antara kulkas dan kompor akan membantu kulkas beroperasi secara lebih efisien.

Dengan mengadopsi kebiasaan sederhana seperti mengurangi frekuensi membuka pintu kulkas yang tidak perlu dan menjaga posisi kulkas agar terhindar dari sumber panas, kita dapat berkontribusi pada penghematan energi di dapur kita. 

Tindakan-tindakan kecil ini, ketika dilakukan secara konsisten, dapat memberikan dampak positif pada tagihan listrik dan menjadikan dapur kita lebih ramah lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun