Terbaru tahun 2023, Gandrung Sewu mengusung tema Omprog, the Glory of Art yang memiliki makna sikap pengendalian diri penari Gandrung terhadap ilusi eksistensi dalam menjalankan kehidupan.
Gandrung yang Semakin Digandrungi
Pada peringatan Hari Jadi Banyuwangi tahun 2002, Gandrung diresmikan sebagai ikon daerah atau maskot Kabupaten Banyuwangi. Melalui SK Bupati Nomor 147 tahun 2013, tari Gandrung ditetapkan sebagai tari selamat datang untuk kegiatan resmi seperti penyambutan tamu dan acara-acara budaya. Patung Gandrung mulai dibangun di berbagai tempat menggantikan lambang daerah sebelumnya, Ular Berkepala Gatot Kaca.Â
Gandrung juga menjadi kegiatan ektrakurikuler wajib di sekolah-sekolah dan dikembangkan pula sanggar-sanggar tari di Banyuwangi. Gandrung semakin digandrungi dan melalang buana dalam misi kebudayaan ke luar negeri seperti Korea Selatan, Jepang, Tiongkok dan Jerman. Â Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyadari bahwa pelestarian budaya tidak dapat dilakukan secara terpisah dengan pembangunan pariwisata. Maka, festival Gandrung Sewu menjadi ide cemerlang dan bukti nyata bahwa atraksi budaya dapat menggerakkan partisipasi serta perekonomian masyarakat.
Gandrung Sewu dengan segala keanggunannya adalah jendela ke dalam kehidupan dan budaya masyarakat Jawa Timur. Melalui setiap gerakan, ia menceritakan kisah-kisah yang berakar dalam kearifan lokal. Kehadirannya bukan hanya memikat hati, tetapi juga memperkuat kekuatan pariwisata daerah. Mari bersama-sama merayakan kekayaan budaya Indonesia melalui Gandrung Sewu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H