Jadi Cantik dengan Alat Perawatan Ramah LingkunganÂ
Material plastik masih menjadi topik utama diskusi di bidang pengelolaan sampah. Bagaimana tidak, nyatanya plastik mewarnai berbagai jenis kebutuhan di kehidupan manusia. Plastik memang baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20, namun penggunaannya berkembang secara luar biasa seiring bertambahnya tahun.Â
Mengapa plastik menjadi primadona? Ya, karena sifatnya istimewa seperti mudah dibentuk sesuai kebutuhan, berbobot ringan sehingga mudah dibawa kemana-mana dan menghemat biaya transportasi, tahan lama serta tahan terhadap cuaca. Tentunya yang utama adalah harganya murah.Â
Namun, limbah yang diakibatkan dari penggunaan plastik menjadi momok menakutkan bagi lingkungan. Dari data statistik persampahan domestik Indonesia, sampah plastik menduduki peringkat kedua sebesar 5,4 juta ton per tahun atau 14 persen dari jumlah total produksi sampah. Untuk menyelamatkan bumi dari bencana yang diakibatkan sampah, maka manusia dituntut untuk mencari solusi penanggulangan sampah plastik yang lebih bijak.Â
Beberapa produsen alat kebutuhan manusia harus melakukan inovasi untuk mendukung penanggulangan sampah plastik, salah satunya adalah produsen alat kosmetik dan perawatan kulit tubuh. Karena pada tahun 2015, tercatat sebanyak 61 % kemasan kosmetik dan perawatan tubuh terbuat dari plastik. Data tersebut mengalami peningkatan 12% pada tahun 2019. Sebanyak 40% plastik yang digunakan manusia setiap hari berasal dari kemasan kosmetik sekali pakai, hanya 14% darinya yang dapat didaur ulang.
Oleh itu, tidak hanya produsen yang harus bergerak, agar lebih masif maka konsumen juga harus bertindak. Berikut beberapa alternatif alat perawatan tubuh untuk membantu meminimalisir dampak negatif material produknya pada lingkungan yang dapat dipilih konsumen:
Reusable Cotton Pads
Produk pengganti kapas ini dapat digunakan berulang kali. Jika biasanya kapas terbuat dari material kapas 100 %, maka Reusable Cotton Pads dibuat dengan material pilihan sesuai kebutuhan Anda. Pada umumnya, material yang digunakan adalah fleece, bamboo, microfiber, flanel atau polyester.ÂSisir Bambu
Sisir yang terbuat dari material bambu ini kembali menjadi tren di kalangan masyarakat setelah ketenarannya diambil oleh sisir plastik. Beberapa manfaat yang dimiliki oleh sisir bambu adalah menghindarkan rambut dari listrik statis yang dihasilkan sisir plastik, serta material bamu dapat didaur ulang dan efisien.
Busa Konjac
Alat kosmetik ini terbuat dari akar tanaman konjac yang 100 % alami tanpa pewarna dan dapat digunakan untuk mengeksfoliasi kulit tanpa khawatir terjadi iritasi. Termasuk salah satu alat kosmetik yang biodegradable sehingga dapat dikomposkan.
Loofah Pad
Loofah Pad adalah alat yang digunakan untuk melakukan eksfoliasi bagian tubuh yang kulitnya lebih tebal seperti sisi luar lengan atau tungkai, area pergelangan kaki, dan telapak kaki. Loofah Pad ini terbuat dari tanaman oyong yang dikeringkan dan dapat digunakan berulang kali, tidak mengandung pewarna, pengawet atau bahan kimia lain sehingga aman untuk kulit dan linkungan.
Upcycle Wash Lap
Alat ini merupakan alternatif pengganti tisu basah sekali pakai. Berbahan lembut yang terbuat dari sisa kain konveksi pabrik tekstil. Dapat diletakkan di kamar mandi ruamh Anda ataupun dibawa bepergian.
Selain itu, ada tips yang dapat menginspirasi Anda untuk mengurangi jumlah sampah alat kosmetik atau perawatan tubuh:
Beralih menggunakan alat kosmetik atau perawatan tubuh bebas sampah
Menggunakan alat kosmetik atau perawatan tubuh yang tidak terpakai untuk membersihkan perabotanÂ
Menggunakan alat bekas untuk kerajinan tangan atau DIY
Mari lebih bijak mengelola sampah plastik kosmetik di rumah dengan menggunakan alat perawatan minim sampah. Less waste!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H