Remaja harus mampu mengenali situasi di mana mereka  merasa tidak nyaman atau tidak aman dan menetapkan batasan berdasarkan kebutuhan remaja.
Regulasi emosi sangat penting bagi remaja untuk mengelola emosinya dengan baik dan menjalani kehidupan yang lebih sehat dan lebih baik. Semua ini berdampak positif pada kesehatan fisik dan mental, hubungan sosial, kinerja sekolah, dan kohesi keluarga secara keseluruhan. Oleh karena itu, orang tua dan pendidik harus memastikan remaja belajar mengatur dan mengendalikan emosinya agar dapat mencapai tujuan dan keinginannya.
Dalam menghadapi tantangan regulasi emosi remaja, perlu adanya kerjasama antara orang tua, guru, masyarakat sekitar, dan remaja itu sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan dukungan dan pengertian, serta mempelajari teknik-teknik regulasi emosi yang dapat membantu remaja dalam mengatasi stres dan tekanan. Selain itu, perlu adanya edukasi yang tepat mengenai penggunaan media sosial dan teknologi yang sehat bagi remaja.Dengan adanya kerjasama antara orang tua, guru, masyarakat sekitar, dan remaja itu sendiri, diharapkan regulasi emosi remaja dapat terjaga dengan baik. Hal ini dapat membantu remaja dalam mengatasi stres dan tekanan yang mereka alami sehari-hari, serta membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H