Mohon tunggu...
Kenny Nabiel
Kenny Nabiel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Suka berolahraga, dan suka bergaul

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Beretika dalam Menggunakan Media Sosial untuk Menghindari Terjadinya Berita Hoax dan Ujaran Kebencian

9 Juni 2022   12:15 Diperbarui: 9 Juni 2022   23:46 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan dibuatnya artikel ilmiah ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bahwa penggunaan media sosial mayoritas masih menggunakannya dengan tidak semestinya pada zaman sekarang. Maka dari itu dengan adanya artikel ilmiah ini diharapkan zaman sekarang menggunakan media sosial ini dengan menerapkan etika sehingga dapat menghindari berita hoax dan ujaran kebencian yang diharapkan tertuju terhadap generasi milenial. 

Seiring berkembangnya IPTEK yang telah menyebar di seluruh penjuru dunia, terutama yang sangat sering kita gunakan yaitu media sosial melalui berbagai platform seperti YouTube, Internet, dan lain-lain  sebagainya. Harusnya ketika terjadi perkembangan dapat membuat kemajuan bagi seluruh dunia. Namun masih ada permasalahan yang timbul/ terjadi yang dapat membuat kegaduhan, hilangnya rasa kepercayaan terhadap petinggi negara dikarenakan penyalahgunaan media sosial yang tidak menerapkan etika yang ada. 

Jika diartikan, media merupakan alat sebagai berkomunikasi sesama manusia, tempat untuk mengutarakan pendapat yang ingin disampaikan. Sedangkan sosial adalah kehidupan yang berindividu-individu yang dalam kesehariannya melakukan aktivitas yang bermanfaat untuk sekitar. Dapat diartikan bahwa media sosial ini dapat membuat keuntungan yang sangat besar bagi masyarakat yang menggunakan dengan baik. 

Sehingga dengan perkembangan IPTEK ini mempunyai banyak harapan terhadap kreativitas,produktivitas, di bidang pendidikan yang sangat maju dikarenakan akibat kemajuan teknologi tanpa digunakan dengan cara yang salah. Kita dalam menggunakan media sosial pun harus mengontrol sikap dan perilaku kita, akan tetapi masih ada sebagian masyarakat yang menggunakan dengan seenaknya tanpa menghargai orang yang menggunakan media sosial.

Penyalahgunaan media sosial dengan tidak menerapkan beretika dalam menggunakan media sosial ini dapat menimbulkan kasus-kasus yang membuat media sosial ini dianggap sebelah mata dikarenakan banyaknya kasus-kasus yang beredar. Kasus-kasus dalam penyalahgunaan media sosial seperti adanya rasisme, adanya kata-kata sarkas yang membuat pihak sebelah sakit hati jika menganggap kata-kata itu tidak pantas buat dirinya meskipun terlihat hanya bercanda, dan tidak asing dengan kasus cyberbully, cyberbully ini dimana seseorang berkomentar dengan baik dengan memberikan saran/ komentar yang mana ketika tidak sejalan dengan perspektif masing-masing maka orang tersebut diserang dengan tidak mempunyai kesalahan. Serangan tersebut dapat berupa kata-kata makian, kata-kata kotor, dan juga bisa merendahkan seseorang seolah-olah sudah paling benar. Perbuatan seperti dapat membuat citra perkembangan IPTEK sangat tidak berguna dan juga dapat membuat berdampak sangat buruk terhadap korban yang terkena cyberbully, tidak semua orang dapat menerima hujatan terhadap korban sesuai dengan mental dan psikis, sehingga bisa saja terjadi tindakan seperti bunuh diri. 

Pengaruh dalam penggunaan media sosial sangat besar sehingga kemungkinan kejadian-kejadian seperti cyberbully yang tidak kuat terhadap hujatan dan akhirnya bisa bunuh diri dikarenakan sebagian orang masih saja tidak bisa menjaga etika dalam bermedia sosial, maka dari itu harus adanya kesadaran diri agar tidak akan ada kasus-kasus seperti itu yang dapat merugikan berbagai pihak terutama terhadap keluarga korban. Disini dibutuhkan juga peran penting keluarga terhadap kejahatan yang ada di media sosial, dan juga kesadaran diri sendiri yang dapat mencegah, karena pengaruh lingkungan sekitar juga harus diperhatikan serta pergaulan, maka peran keluarga terutama para orang tua agar dapat mencegah para generasi-generasi milenial untuk kejahatan yang ada di media sosial.

Media sosial merupakan tempat untuk mendapatkan bermacam-macam informasi dari berbagai sumber hingga konten-konten yang akhirnya diposting yang pastinya isi tersebut mempunyai nilai yang berharga. Namun tetap sebagian informasi tersebut masih saja ada yang tidak akurat sehingga terjadilah berita hoax. Berita hoax merupakan salah satu masalah yang tidak bisa dianggap remeh oleh pengguna media sosial, dikarenakan jika kita tidak bisa mengetahui bahwa berita itu hoax tanpa memilah dan membaca, dan sebaiknya jika kita berdiskusi di lingkungan sekitar kita bahwa berita tersebut hoax atau tidak. Karena jika kita tidak bisa membedakan maka bisa saja akan membuat perpecahan, kegaduhan, dan kebisingan yang diakibatkan karena berita hoax ini. 

Permasalahan berita hoax ini dikarenakan masyarakat hanya saja menerima informasi secara langsung tanpa harus di cek bahwa berita ini hoax atau tidak. Selain itu juga masyarakat yang menerima langsung bahwa tersebut berita hoax yang seharusnya membandingkan terlebih dahulu dengan media resmi, sehingga kita mengetahui bahwa tersebut berita hoax atau tidak. 

Informasi hoax ini pastinya disebarluaskan hingga semua orang mengetahui jika seorang tersebut tidak bisa memilah informasi dengan baik. Berita hoax ini pastinya dilakukan untuk kepentingan pribadi maupun secara kelompok, selain itu bisa saja orang menyebarkan berita hoax tersebut merasa dirugikan dengan situasi yang dialami sekarang oleh orang tersebut. Sehingga orang tersebut melakukan tindakan yang merugikan orang lain bahkan bisa seluruh orang untuk membuat dirinya lebih baik meskipun banyak orang-orang yang dirugikan dikarenakan dampak dari berita hoax.

 Berita hoax ini bisa saja dibuat untuk mengalihkan perhatian para masyarakat agar tidak terlalu fokus terhadap berita yang resmi dan akhirnya tertipu dengan hal-hal yang sangat tidak penting. Kedudukan terhadap para penyebar hoax adalah mereka dianggap sebagai orang yang menimbulkan kepercayaan bagi orang lain. Sehingga para orang-orang yang menerima kabar tersebut akan menimbulkan rasa percaya terhadap penyebar berita hoax. 

Dengan timbulnya tentang kasus-kasus seperti adanya rasisme, banyaknya kata-kata sarkas, cyberbully yang mana sampai korban bisa melakukan tindakan bunuh diri, berita hoax yang sekarang masih banyak kita dijumpai dikarenakan kita kurangnya dalam memilih dan mencerna dengan baik informasi-informasi yang berdatangan, kasus-kasus ini tetap bermunculan dikarenakan ketika kita menggunakan media sosial dalam bentuk platform apa saja tanpa menggunakan etika dalam bermedia sosial. Serta kurangnya kesadaran diri dalam diri kita dan juga kurangnya pemikiran dalam diri kita ketika hendak melakukan apa dan sebab akibatnya apa jika kita melakukan hal ini. Yang terpenting adalah bagaimana kita dalam menggunakan media sosial ini dengan beretika karena dalam perkembangan teknologi ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita kedepannya. Yang mana jika kita melakukan beretika ketika dalam keadaan apapun seperti bermedia sosial, berkomunikasi di lingkungan sekitar, dan lain-lain sebagainya dapat membuat hidup kita menjadi lebih baik dan dapat membantu untuk mengambil sikap untuk kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun