Walaupun buku ini ditulis pada tahun 1940an, masalah-masalah yang diceritakan dalam buku ini masih sangat diperbicarakan sampai sekarang. Ini juga membantu kita yang mungkin belum sadar akan masalah-masalah tersebut untuk membuka mata kita terhadap masalah ini, dan membimbing kita dalam mencari solusi masalah-masalah tersebut.
Tetapi buku ini bukanlah suatu mahakarya tanpa noda. Buku ini memang suatu karya tulisan filosofis yang mengkritik realita sosial dan dunia kita. Tetapi jika seseorang membaca karya ini tanpa pengetahuan terhadap pesan tersirat yang ingin disampaikan Saint Exupery, mereka bisa meremehkan buku ini sebagai suatu buku fiktif fantasi tentang suatu pertualangan pangeran kecil saja. Selain itu, komunitas yang mencintai buku ini mengatakan bahwa kita harus membaca buku ini dalam bahasa aslinya (Perancis) untuk lebih mendalami dan mengerti pesan yang ingin disampaikan oleh Saint Exupery. Seolah-olah men-gatekeep pesan penting buku ini dengan batasan bahasa.
Secara personal, buku ini sangatlah mempengaruhi cara saya berpikir dan melihat dunia. Dari analisis saya sendiri, pesan yang ingin disampaikan oleh Saint Exupery adalah sebuah peringatan terhadap semua orang dewasa. Dimana semua orang memilih untuk mengabaikan kreativitasnya untuk memenuhi standar dan ekspektasi dewasa-dewasa yang ada di sekitarnya.Â
Pesan buku ini bukanlah seorang dewasa harus kembali menjadi kekanak-kanakan, melainkan mengingat bahwa kita semua pernah menjadi kekanakan dan kekanakan itu bisa membantu kita dalam melihat hal yang sebenarnya penting. "It is with the heart that one can see rightly, what is essential is invisible to the eye."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H