Mohon tunggu...
Kenneth
Kenneth Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Merdeka Indonesia, Merdeka Keyakinannya!

19 Agustus 2017   12:32 Diperbarui: 19 Agustus 2017   12:58 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau boleh jujur, saya ambil contoh agama Islam, mereka adalah umat yang sangat patut dicontoh, terutama dalam hal ibadah, mereka adalah umat yang sangat rajin beribadah dan selalu menjaga kesucian mereka di dalam Rumah Ibadah. Lanjut saya ambil contoh, umat Hindu dan Buddha yang sangat menjunjung leluhurnya, menghormati Tuhannya, bahkan mengajarkan umatnya kesabaran. Saya sendiri kadang suka pangling melihat agama-agama lain yang ternyata lebih rapih, sopan, taat, dan rajin dalam beribadah, toh saya sendiri saja tidak sampai 5 kali dalam sehari datang ke rumah ibadah, saya terkadang juga malu melihat umat Kristen yang terkadang suka menggunakan baju yang sedikit tidak sopan saat masuk ke Gereja. Saya cinta kehidupan beragama di Indonesia dan saya ingin sekali bisa mengambil contoh baik dari setiap agama untuk saya lakukan. Saya tidak membenci agama apapun, yang saya BENCI ADALAH ORMAS RADIKAL  DAN OKNUM-OKNUM YANG BERLINDUNG DI DALAM PAYUNG AGAMA DAN BANYAK MELAKUKAN KEJAHATAN.

Saya bukan bermaksud menghina, namun sudah 72 tahun merdeka, kok masih ada yang ingin mengganti Pancasila jadi Piagam Jakarta? Bahkan ada juga yang ingin menggantinya dengan Kekhilafahan. Padahal Indonesia bisa bertahan 72 tahun tentu karena andil Ideologi Negara kita, yaitu Pancasila. Mengganti Pancasila artinya kita juga harus mengganti seluruh tatanan pemerintahan bahkan tatanan masyarakat Indonesia. Benar-benar tidak masuk akal.

Ditambah adanya pro dan kontra dalam menafsirkan ayat suci (hubungannya dengan agama) yang sudah berhasil memasukkan Ahok ke penjara. Padahal dari awal rekaman Buni Yani sudah salah kata, namun tetap saja dianggap Ahoklah yang salah. Sementara ada tokoh agama yang kowar-kowar menabur kebencian dimana-mana, pas kena kasus, eh kabur ke negara lain , kasihan ya bangsa ini. Bahkan, ada juga yang gak mau disholatin pas meninggal hanya karena pendukung Ahok, aduh masa sih tega bener deh kalian...

Saya juga sempat melihat salah satu akun instagram yang mengatakan bahwa mereka merasa tersindir bahwa banyak yang menyebut "Agama Islam mendominasi Indonesia" padahal Indonesia kan milik semua agama, saya yang melihat akun tersebut sebenarnya bersyukur, "akhirnya mereka bisa menyadari keberagaman" namun setelah saya baca lagi, kelanjutannya malah menghina agama lain, bahkan akun ini menyebutkan bahwa agama islam itu satu-satunya agama yang masuk tanpa melalui paksaan atau penjajahan, bahkan pejuang bangsa Indonesia 100% Islam. Aduh dalam hati saya sakit juga ya, sebenarnya pejuang Indonesia mah banyak juga yang dari agama lain, Yos Sudarso (Kristen), D.I. Panjaitan (Kristen), demikian pula pejuang di Bali mayoritas pasti Hindu. Demikian pula agama Budha dan Hindu mereka masuk juga secara "Penetration Pasifique" kok atau dikenal dengan jalur damai. Memang saya akui bahwa agama Kristen dibawa dengan paksaan mungkin awalnya melalui penjajahan . Namun bukan berarti tidak ada umat Kristen yang cinta akan Indonesia.

Oleh sebab itu, marilah kita berpikir dewasa, bahwa agama adalah wilayah pribadi, hubungan antara setiap individu dengan Tuhannya, jangan dibawa-bawa untuk menyerang kelompok yang lain atau jangan juga merasa paling besar, paling suci , dan paling benar. Cukuplah kita orang-orang yang mengaku beragama menunjukkan SIKAP SEBAGAI ORANG YANG BERIMAN, melalui tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Kita wajib menyadari bahwa Agama adalah wadah untuk bertemu Tuhan yang tidak bisa diukur atau dinilai dari segi manusia. Agama merupakan diferensiasi yang sifatnya horizontal,  artinya tidak ada agama kelas atas atau kelas bawah, demikian pula tidak ada Tuhan yang lebih mahakuasa dan Tuhan yang kurang mahakuasa. Semua agama punya derajat yang sama dan kita harus saling bertoleransi satu dengan yang lainnya.

SALAM MERDEKA! HIDUP INDONESIAKU!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun