Mohon tunggu...
Kenneth AthaullahRW
Kenneth AthaullahRW Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Once you start seeing your potential, the Grind becomes addictive. Reach higher, dream bigger. Rewrite the narrative of your aspiration. Break free from limits. Its time to create a life that surpasses imagination

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anlisis tentang Hubungan Indonesia dengan IMF Dan IA CEPA dari Sudut Pandang Liberalisme dan Neo Liberalisme

25 Oktober 2023   02:08 Diperbarui: 25 Oktober 2023   02:58 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IMF

Pada tahun 1997, Indonesia meminta bantuan kepada IMF untuk mengatasi krisis ekonomi yang melanda negara tersebut. Setelah negosiasi, IMF memberikan pinjaman kepada Indonesia dengan syarat melakukan reformasi ekonomi dan keuangan. Pada tanggal 28 Juli 2003, pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengakhiri program kerja sama dengan IMF dan melunasi seluruh utangnya ke IMF. Pelunasan hutang Indonesia ke IMF menunjukkan bahwa Indonesia ingin lepas dari intervensi IMF.

Menurut perspektif liberalisme, pelunasan hutang tersebut menunjukkan bahwa Indonesia ingin menjadi tuan di negeri sendiri dan tidak ingin tergantung pada bantuan IMF. Sementara itu menurut perspektif neoliberalisme, pelunasan hutang tersebut menunjukkan bahwa Indonesia telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh IMF dan telah berhasil melakukan reformasi ekonomi dan keuangan.

IA CEPA

Pada tanggal 5 Juli 2020, Indonesia dan Australia menandatangani Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang menciptakan kerangka kerja sama ekonomi yang lebih erat antara kedua negara. IA-CEPA adalah perjanjian komprehensif yang membangun pada perjanjian multilateral dan regional yang ada, termasuk ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA). IA-CEPA memberikan akses yang lebih baik dan pasti ke pasar masing-masing negara, termasuk penghapusan tarif Australia pada impor Indonesia dan lebih dari 99% ekspor barang Australia ke Indonesia akan masuk bebas bea masuk atau di bawah pengaturan preferensial yang signifikan. Selain itu, IA-CEPA juga mencakup aturan modern tentang perlakuan terhadap jasa dan investasi, serta aturan modern tentang perdagangan digital. 

Dalam sudut pandang liberalisme, IA-CEPA dapat dilihat sebagai upaya untuk mencapai kesamarataan peluang dan kebebasan individu. Sedangkan jika dilihat dari sudut pandang neo-liberalisme, IA-CEPA dapat dilihat sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan saling ketergantungan dengan aktor lain. 

Sumber :

https://www.gramedia.com/literasi/liberalisme/

https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/848-pengertian-liberalisme

https://fiskal.kemenkeu.go.id/files/laporan-tahunan/file/laptah_16.pdf

https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/Documents/14_LPI2018.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun