Mohon tunggu...
Kenneth AthaullahRW
Kenneth AthaullahRW Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Once you start seeing your potential, the Grind becomes addictive. Reach higher, dream bigger. Rewrite the narrative of your aspiration. Break free from limits. Its time to create a life that surpasses imagination

Selanjutnya

Tutup

Politik

Invasi Rusia Ukraina Dilihat Dari Sudut Pandang Realisme Klasik

17 Oktober 2023   22:50 Diperbarui: 17 Oktober 2023   23:13 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Realisme klasik adalah salah satu mazhab teori dalam hubungan internasional yang berpusat pada empat ide utama, yaitu grupisme politik, egoisme, anarki internasional, dan politik kekuasaan.


Realisme klasik menyatakan bahwa memang sudah sifat manusia untuk memaksa negara dan individu mengutamakan kepentingan di atas ideologi. Realisme klasik adalah tradisi hubungan internasional yang berpusat pada empat ide utama, yaitu sistem internasional bersifat anarki, negara bertindak egois dan mencari keuntungan sendiri, kekuatan militer adalah faktor penting dalam hubungan internasional, dan negara adalah aktor utama dalam hubungan internasional dan bertindak untuk mempertahankan kepentingan nasionalnya.

Pada 24 Februari 2022, Rusia menyerang Ukraina dengan ledakan di beberapa kota, termasuk Kyiv, Odessa, Kharkiv, dan Mariupol. Serangan ini dimulai setelah beberapa bulan ketegangan antara kedua negara. Ukraina yang sebelumnya "rapat" dengan Rusia, kini lebih dekat ke Barat dan ingin menjadi bagian NATO. Hubungan Rusia dan Ukraina memanas sejak 2014, ketika muncul revolusi menentang supremasi Rusia. Pada Mei 1997, Rusia dan Ukraina menandatangani perjanjian persahabatan, di mana Rusia diizinkan untuk mempertahankan kepemilikan mayoritas kapal di armada Laut Hitam yang berbasis di Krimea Ukraina. Rusia pun harus membayar Ukraina biaya sewa karena menggunakan Pelabuhan Sevastopol.

Namun, hubungan keduanya memanas lagi sejak 2014. Pada 23 Februari 2022, para pemimpin separatis yang didukung Rusia meminta bantuan Rusia untuk menangkis agresi dari tentara Ukraina. Sehari setelahnya, Putin mengizinkan perlakuan 'operasi militer khusus' di Ukraina. Pasukan Rusia kemudian mulai maju menuju tiga kota besar Ukraina yakni, Kyiv, Kharkiv, dan Kherson. Pada 28 Februari, Ukraina mengajukan diri untuk bergabung dengan Uni Eropa. Pihak Rusia dan Ukraina pun sepakat untuk mengadakan perdamaian, namun hingga saat ini ketegangan masih berlangsung.

kasus invasi Rusia ke Ukraina termasuk dalam perspektif realisme klasik dalam hubungan internasional. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kasus ini termasuk dalam perspektif realisme klasik:

Realisme klasik menekankan bahwa negara adalah aktor utama dalam hubungan internasional dan bertindak untuk mempertahankan kepentingan nasionalnya

Realisme klasik juga menekankan bahwa negara cenderung bertindak egois dan mencari keuntungan sendiri

Dalam kasus ini, Rusia melakukan invasi ke Ukraina karena ingin mempertahankan kepentingan nasionalnya, seperti keamanan dan pengaruh di wilayah tersebut

Selain itu, invasi ini juga dilakukan karena adanya kepentingan strategis Rusia, seperti ingin mencegah Ukraina bergabung dengan NATO

Realisme klasik juga menekankan bahwa kekuatan militer adalah faktor penting dalam hubungan internasional

Dalam kasus ini, Rusia menggunakan kekuatan militer untuk mencapai tujuannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun