Mohon tunggu...
Kennando J.M
Kennando J.M Mohon Tunggu... Lainnya - lainya, warga negara indonesia

merawat hewan dan tanaman, konten gamer dan tanaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Itu Panteisme, Dinamisme, Animisme, Politeisme, dan Monoteisme

17 November 2022   18:28 Diperbarui: 17 November 2022   18:48 8019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awalnya agama tercipta dari perenungan manusia sendiri, mulai dari awalnya adalah Panteisme kepercayaan manusia yang merasa bahwa di luar dari diri kita ada yang lebih tinggi. Contohnya kaya Alam Semesta. Dan beberapa tahun kemudian ada kepercayaan yang bernama Dinamisme, Dinamisme adalah kepercayaan manusia yang meyakini bahwa hal yang dashyat adalah Tuhan. Contohnya adalah petir dan ombak yang sangat besar. Selanjutnya adalah Animisme adalah kepercayaan manusia yang meyakini bahwa adanya roh didalam benda yang mati. Contohnya adalah Batu dan Kayu. Dan juga Politeisme adalah kepercayaan bahwa adanya dewa. Contohnya dewa langit, dewa kematian, dewi ibu, dewi cinta, dewa pencipta, dewa penipu, dewa kehidupan. Setelah banyaknya kepercayaan itu ada manusia yang memercayai bahwa Tuhan hanya satu yang berkuasa yang disebut sebagai Monoteisme. Oke terima kasih karena sudah membaca bagi yang ingin memberi tau silakan tulis di kolom komentar. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun