Mohon tunggu...
Ada Cara Sehat
Ada Cara Sehat Mohon Tunggu... Blogger -

Manusia yg kepo sama kesehatan, gaya hidup dan otomotif. Doyan juga nulis politik dan ponsel.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bencana Gempa Palu, Sikap dan Pikiran Bisa Berlainan

1 Oktober 2018   10:06 Diperbarui: 1 Oktober 2018   12:43 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Kompas.com, 01/10/2018)

Peristiwa bencana memang suatu kejadian yang tidak diinginkan seluruh manusia, selain akan menganggu aktivitas kehidupan masyarakat akibat kerusakan yang ditimbulkan, dampak bencana sendiri akan memerlukan pemulihan serta perbaikan di sisi masyarakat dan sarana prasana yang rusak.

Gempa Palu

Gempa yang terjadi dan mengguncang Palu dan Donggala belum lama ini kembali membuat seluruh warga negara Indonesia berduka, kekuatan gempa hingga 7,4 di beberapa wilayah Palu dan Donggala  sebagian hampir rata dengan tanah,  jumlah korban yang tercatat hingga 01 September 2018 mencapai 832 orang. Mengutip keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan, korban meninggal 832 orang yang disebabkan tertimpa reruntuhan bangunan dan terhempas air bah tsunami, ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Jumlah korban masih mungkin bertambah karena masih belum mencakup keseluruhan, ditambah dengan tingkat kesulitan  menolong dan mengangkat korban yang diduga masih tertimbun di reruntuhan bangunan dan endapan lumpur. Salah satu bangunan pusat perbelanjaan terbesar di kota Palu, Mall Tatura dengan 4 lantai, juga diketahui ambruk yang diduga terdapat puluhan hingga ratusan oengunjung yang terjebak didalamnya.

Bangunan lainnya, seperti Hotel Roa-Roa juga dikabarkan runtuh diperkirakan terdapat korban yang memerlukan penanganan cepat untuk mengevakuasi reruntuhan menggunakan alat berat.

Sikap dan Pikiran Beberapa Orang Dalam Suasana Bencana Gempa Palu

Munculnya bencana gempa Palu dengan jumlah korban yang tidak sedikit, tentu menjadi keprihatinan seluruh warga negara Indonesia dan juga banyak tokoh Nasional akan bersedih. Sejumlah media cetak dan sosial memberitakan, bentuk kesedihan yang dituangkan dalam upaya mendorong seluruh komponen bangsa Indonesia bersatu untuk bahu membahu dalam mengatasi gempa Palu dan Donggala, perlu mendapat dukungan seluruh warga Indonesia. Beberapa sikap dan pikiran yang tertuang dan dapat saya rangkum, diantaranya adalah:

1. Presiden Joko Widodo

Presiden Republik Indonesia, Jokowi langsung melakukan perjalanan ke wilayah Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/09/2018) untuk memastikan secara langsung penanganan bencana gempa sehingga dapat menjangkau saudara saudara yang tertimpa musibah. Dilansir Tribunnews.com (30/09/2018) , Jokowi membawa rombongannya dengan pesawat Boing 737-400 TNI AU. Menurut siaran pers Deputi Bidang Pers. Protokol dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin menyebutkan, " keberangkatan Presiden untuk memberikan arahan yang terkait prioritas harus dilakukan. " 

Selain itu juga untuk memperpendek keputusan penting lainnya agar penanganan dan pengiriman bantuan dapat segera dilakukan.

2. Susilo Bambang Yudhoyono

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono juga melakukan imbauan yang sangat penting, menurut saya. Yakni tentang sarannya agar kampanye pemilu untuk sementara waktu dihentikan. SBY pernah menjadi mantan Presiden RI tentu akan merasakan hal yang sama, manakala bangsa sedang dilanda kesedihan jika terdapat sejumlah orang masih mengabaikan peristiwa ini. 

Dalam pandangan SBY menyikapi gempa Palu, menginginkan bangsa Indonesia menunjukkan solidaritas bagi saudara sebangsa pada mereka yang terkena musibah, sehingga peran serta seluruh komponen dan masyarakat tanpa melakukan kampanye, akan membuat seluruh elemen bersatu padu.

Kita tentu menyadari secara tidak langsung,  dalam setiap kampanye sangat jarang ada perasaan yang sama dalam diri masing peserta berlawanan ketika kampanye, hal ini tentu akan berdampak pada kecepatan penanganan bantuan. 

Mari kita bergandengan tangan untuk membantu saudara kita yang berduka, kita selalu punya cara untuk membantu, jika memiliki niat untuk meringankan penderitaan mereka. 

Tokoh Nasional dapat memberikan imbauan kepada pendukungnya untuk menurutkan tensi persaingan, terutama di wilayah bencana khususnya , teman wartawan dapat memberitakan berita terbaru informasi disana, para blogger berupaya meneruskan melalui tulisan mereka.

Keperdulian anak bangsa, komunitas ojek online melakukan perjalanan dari Bekasi untuk mencapai Palu dengan menempuh perjalanan 1.400 km. Mereka profesi ojek online mungkin sebagian orang yang kurang beruntung dalam finansial, mereka tidak memiliki uang banyak, namun mereka mampu membagikan semangat inspiratif yang bisa Anda baca disini.

Hanya mengandalkan waktu, tenaga dan kendaraan saja, jika memiliki niat tulus , hal itu bukan sesuatu yang tidak mungkin.

3. Ungkapan prihatin Pimpinan Negara Lain

Presiden Korea Selatan  dan Rusia turut menyampaikan belasungkawa atas kejadian gempa bumi yang melanda Indonesia dengan magnitudo 7,4 skala richter, yang mengguncang Donggala dan Palu Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat (28/9) sore.

Presiden Moon Jae-in menuliskan ungkapan duka citanya melalui serangkaian cuitan di akun Twitter resmi kantor kepresidenan Korea Selatan. Moon juga menyampaikan surat belasungkawa atas bencana ini kepada Presiden Jokowi. 

Vladimir Putin mengirim pesan belasungkawa kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terkait banyaknya korban dan kerusakan berskala besar yang disebabkan oleh tsunami yang melanda pulau Sulawesi," seperti tertulis pada pernyataan pada situs kenegaraan Rusia yang dimuat pada Sabtu (29/9) siang waktu setempat.

Putin menegaskan bahwa Rusia turut berbagi kesedihan dengan rakyat Indonesia, bersimpati, serta menyampaikan dukungan kepada keluarga korban.

4. Suara Sumbang Untuk Gempa Palu

Sejumlah partai politik menyatakan dukungannya untuk menghentikan sementara waktu kampanye, terutama di lokasi gempa Palu. Hal ini tentunya untuk mempercepat penanganan bantuan saudara yang berduka. 

Sayangnya, masih ada saja sikap dan pikiran sejumlah orang untuk mengambil keuntungan pribadi. Sebagian orang berusaha melintirkan untuk dimanfaat bagi kepentingan golongan, agama dan kepentingan pribadi. 

Menurut saya, ada banyak panggung politik yang bisa digunakan untuk mencari popularitas , namun cara menggunakan kesedihan dan duka warga yang terkena bencana gempa Palu, mungkin suatu hal yang kurang etis, yang bisa Anda baca disini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun