"Akhir suatu cerita kadang-kadang bisa menjadi awal bagi cerita lain."
Begitu ucap Kristy di penghujung novel The Baby-sitters Club volume 11 ini. Buku ini mengisahkan 2 cerita inti yang berbeda, namun bermuara pada satu akhir yang sama. Kutipan di atas merupakan benang merahnya, dimana kematian seekor anjing dapat meredakan perseteruan antar kelompok anak kaya yang sok dengan keluarga Kristy sebagai tetangga baru mereka yang sederhana.
The Baby-sitter's Club, sebagai sebuah novel seri anak remaja perempuan, selalu saja menyenangkan dan ringan untuk dibaca. Pembaca akan dibawa ke dalam petualangan Kristy, Stacey, Claudia, Mary Anne, dan Dawn, sebagai para anggota baby-sitter dengan cerita pengalaman mengasuh anak yang seru dan lucu-lucu dalam bahasa novel yang ringan serta santai.Â
The Baby-sitter's Club yang merupakan novel seri terbitan Gramedia terbitan tahun 1994 ini–bahkan terbitan asli nya berawal di tahun 1988–memang terbilang cukup jadul. Namun, ilustrasi suasana dan setting dalam cerita sangatlah menarik, seperti membawa kita ke masa lampau–dimana bertelepon antar tetangga maupun rumah-ke-rumah hanya dapat menggunakan telepon gagang, televisi masih berbentuk tabung, mengiklankan jasa disampaikan lewat selebaran yang dibagikan ataupun dimasukkan ke dalam kotak surat rumah-rumah, serta dimana menggunakan baju warna nyentrik bergambar ramai dinilai modis.Â
Di volume 11 ini, kita akan masuk ke dalam sudut pandang seorang Kristy Thomas, si ketua klub Baby-sitters, yang harus menghadapi anak-anak kaya yang sok nan sombong selama pengalaman mengasuh anak di lingkungan rumahnya yang baru dan mewah.
Sekilas Tentang Kristy vs Kelompok Sok Pamer
Kristy Thomas dan keluarganya baru saja pindah ke rumah milik ayah tiri nya. Ikut serta bersama mereka adalah seekor anjing tua berbulu tebal bernama Louie.Â
Louie juga adalah kesayangan adik Kristy, David Michael. Bisa dibilang, mereka seperti saudara-beda-spesies yang tak terpisahkan. Tapi Louie sudah semakin tua, ia pun menderita radang sendi dan tidak bisa lagi lincah serta pandai seperti dahulu.Â
Louie kerap dibawa jalan-jalan keliling komplek baru mereka, tapi Kristy sungguh sebal ketika harus berjumpa dengan tetangga barunya yang sok dan sangat kaya itu.Â
Ada Shannon Kilbourne serta si kakak-beradik Amanda dan Max. Louie yang tua dan nampak kumal tak terlihat se-level dibanding anjing Shannon yang cantik dan bersih, serta bila dibanding kucing putih nan cantik punya Amanda yang harganya 400 dollar–itu yang selalu dikatakan Amanda bila berbicara tentang kucing nya.
Suatu hari di sebuah acara sekolah, Kristy dan para anggota klub mendapatkan ide brilian untuk menyebar selebaran jasa mengasuh anak pada para orangtua murid yang hadir serta melampirkan selebaran tersebut di kotak pos rumah-rumah para tetangga, yang berarti itu termasuk di kotak pos tetangga-tetangga Kristy yang kaya dan sok itu.Â
Pancingan pun tersambut, dan terpanggillah para Baby-sitter untuk tugas mengasuh anak salah satu tetangga Kristy. Mula nya Kristy yang menerima panggilan tugas tersebut. Namun, sungguh ia tak tahan dengan tingkah laku kakak-beradik Amanda dan Max yang suka menyuruh-menyuruh serta sukar mengucapkan tolong dan terimakasih.Â
Stacey, yang kemudian turun tangan menanggapi panggilan kedua untuk mengasuh Amanda dan Max, punya strategi psikologi nya sendiri untuk menghadapi dua anak beretika buruk tersebut. Jadilah metode Stacey tersebut sebagai jurus dan pelajaran berharga bagi para anggota lain untuk dapat menghadapi anak-anak sok seperti mereka di lain hari.