Saya bangkit dari kursi dental untuk duduk di kursi biasa di depan dokter gigi. Dia bertanya apakah gigi saya masih sakit. Itu wajar untuk beberapa menit pertama. "Setelah satu jam berikutnya kamu boleh makan dan minum. Saya sarankan untuk segera menelan makanan dan minuman, dan tolong jangan kumur-kumur karena saya tidak menggunakan campuran yang diawetkan menggunakan Light Emitting Diode (LED)", setelah rekomendasi dokter gigi saya bertanya hal lain apa yang harus saya ketahui. Dokter gigi menjawab, "Jika masih mengalami ketidaknyamanan, kembalilah untuk konsultasi lagi, apakah ada pertanyaan?".
Saya menggerakkan kepala saya ke samping dan berkata "tidak", demi tugas kunjungan lapangan mini ini, saya meminta izin darinya untuk mendokumentasikan pengalaman ini. Saya berterima kasih kepada dokter gigi, asisten dan disambut dengan senyuman dan hati-hati di jalan.Â
Saya tersentuh oleh betapa sabarnya dokter gigi ketika diminta untuk mengulangi poinnya lagi karena kurangnya kejernihan secara vokal dan ketika menjawab kekhawatiran saya. Keesokan harinya, saya menerima teks Whatsapp dari PLK UNAIR kampus B di mana saya ditanya apakah saya mengalami keluhan kesehatan gigi pada hari itu.Â
Saya memiliki pengamatan ekstra sebagai dokter gigi di masa rekan asisten atau koas mereka. Pada tanggal 25 Oktober 2024 Jam 09.56 WIB, saya membuat perjanjian dengan Kak Dolsoe untuk mengambil buku koas di dalam Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM), saya diinstruksikan untuk menunggu di "kamar terima".Â
Dari menunggu ada banyak hal yang saya amati, kakak tingkat yang membawa kertas laporan pasien di tangan mereka, berdiskusi dengan badan tenaga di receptionist dan, menemani jalan sebuah nenek balik kedalam mobil dengan sikap yang sabar dan sopan. "Bentar ya masih ambil darah", dari pesan Whatsapp kakak tingkat saya sedikit terkejut bahwa pengambilan darah akan menjadi tugas bagi saya di masa koas.Â
Setelah bertemu Kak Dolsoe, saya berterima kasih padanya karena telah mengasih buku koas dan meminta maaf karena mengganggu waktunya. Saya menjadi lebih termotivasi untuk menjadi dokter gigi terbaik yang saya bisa untuk masyarakat dari pengamatan ini. Sekian dari saya, terimakasih telah membaca artikel populer tersebut dan semoga pengamatan ini bermanfaat. Jangan lupa sikat gigi dan check up dengan dokter gigi setiap 6 bulan!Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI