Mohon tunggu...
Kenisha A
Kenisha A Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kedokteran Gigi UNAIR

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jangan Takut Ke Dokter Gigi

5 Januari 2025   19:30 Diperbarui: 5 Januari 2025   19:53 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Izin memperkenalkan nama saya Kenisha Aqeelaputri Yulianto, mahasiswa UNAIR fakultas kedokteran gigi prodi S1 kedokteran gigi. Di dalam artikel populer ini dan sebagai tugas dimana saya akan membahas pengamatan sebagai pasien di Klinik Pratama Pusat Layanan Kesehatan Universitas Airlangga (PLK UNAIR) Kampus B, Jl.Dharmawangsa No.3 Surabaya, 60286. 

Pada tanggal 23 Oktober 2024 jam 13.29 WIB, saya ke PLK-UA untuk perawatan poli gigi dan mulut oleh drg.Dwi Septivani Nur Maulidah. Sebagai mahasiswa UNAIR, saya mempunya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan pertama saya diarahkan untuk mengisi Nomor Identitas Mahasiswa (NIM) kepada self-standing  pengisian NIM dan jenis perawatan di PLK-UA (berkonsultasi dengan dokter umum atau dokter gigi). 

Tiket antrian saya berupa nama tempat klinik, tanggal, waktu, nomor antrian (B3-7), jenis perawatan yaitu gigi dan nama dokter gigi. Setelah tiket antrian saya telah dicetak saya diarahkan untuk duduk dan menunggu waktu antrian saya dipanggil. Sebelum saya dipanggil oleh dokter gigi, saya dipanggil oleh seorang badan kesehatan untuk periksa ulang dokumen bio-data yang telah saya isi. 

Pertanyaan tersebut adalah konfirmasi tujuan saya untuk menerima perawatan gigi, gigi mana yang terkena (gigi di bagian paling belakang; geraham), area mana (rahang bawah), berapa lama gejala ketidaknyamanan muncul dan bagaimana hal itu terjadi (setiap kali saya minum minuman dingin). 

Setelah itu, saya diminta untuk duduk kembali dan menunggu sampai asisten dokter gigi memanggil saya. Tidak lama setelah saya dipanggil, dokter gigi langsung menyapa saya dengan "Selamat siang!". Dia melanjutkan untuk memeriksa dokumen saya, menanyakan nama lengkap dan kekhawatiran saya. 

"Apakah nama kamu Kenisha Aqeelaputri Yulianto dan Anda di sini untuk memeriksa gigi bawah Anda, benar?", saya menjawab dengan "Iya, Dok." dan saya diarahkan untuk duduk di kursi dokter gigi dan seorang asisten di sebelah saya meletakkan celemek medis pada saya sebelum saya kumur-kumur dengan air suling. 

Baik asisten dan dokter gigi memakai sarung tangan sebelumnya, asisten memposisikan senter di depan mulut saya dan saya diinstruksikan oleh dokter gigi untuk membuka mulut. 

Dokter gigi menggunakan ujung dari alat gigi untuk mengetuk beberapa gigi di belakang, hal ini untuk memastikan gigi spesifik mana yang menyebabkan ketidaknyamanan. Setelah memeriksa kondisi gigi saya, evaluasi dari dokter gigi adalah ambalan yang digunakan untuk mengisi rongga saya mulai bocor yang menyebabkan ketidaknyamanan yang saya alami dari minum minuman dingin. 

Saya melanjutkan untuk mengkumur lagi, "Saya akan memperbaiki isiannya dengan menggantinya dengan yang baru. Mohon maaf ini mungkin bakalan sakit sedikit". Peringatan dokter gigi memberi saya kenyamanan dan kepercayaan diri sebagai pasien mengetahui rasa sakit diakui tetapi itu untuk kebaikan kesehatan gigi yang lebih baik. 

Untungnya, saya tidak merasa rasa sakit oleh karena keahlian dokter gigi, asisten di sebelah kiri ditugaskan untuk memeriksa ulang pekerjaan yang sedang dilakukan dan memegang saliva ejector (alat penghisap air liur) di permukaan bawah lidah saya.

Dokter gigi menggunakan campuran yang ditempatkan untuk menutupi rongga saya, "Tolong gigit sekarang". Itu adalah instruksi untuk memastikan bahwa campuran yang paling tendam tidak mengganggu penempatan alami gigi saya saat ditutup. "Kita sudah selesai, silahkan berdiri dan duduk di sana". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun