Mohon tunggu...
Kenisha Nindhya
Kenisha Nindhya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - siswa

hobi : membaca buku dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Warisan Suku Mandar: Modifikasi Dalam Arus Modernisasi

1 Maret 2024   00:30 Diperbarui: 2 Maret 2024   17:47 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenisha Nindhyatyas Nugroho

12 IPS 3, dan SMA Negeri 3 Kabupaten Tangerang

Salah satu warisan Suku Mandar yang paling mencolok adalah perahu Sandeq. Perahu Sandeq yang juga disebut sebagai 'lopi Sandeq' ini merupakan alat transportasi khas Suku Mandar yang sejak dulu digunakan untuk melaut. Sandeq memiliki bentuk yang khas yaitu perahu nya yang kecil dan ramping dengan layar nya yang berukuran sangat besar dan runcing. meskipun hanya mengandalkan layar dan kecepatan angin, perahu tanpa mesin ini dapat berlayar dengan kecepatan yang cukup tinggi.

Perahu Sandeq adalah sebuah kearifan lokal, budaya lokal, dan merupakan warisan luhur yang sesungguhnya tidak ada di dunia ini kecuali di Mandar itu, terlebih lagi karena wilayah Sulawesi Barat bertempat di daerah pesisir yang membuat mayoritas mata pencaharian penduduknya yaitu sebagai nelayan. Sandeq menjadi salah satu alat transportasi antar pulau paling dominan sebab selain lincah dan cepat, juga disebut sebagai salah satu kapal layar di dunia. Hal ini terbukti karena Sandeq juga dapat berlayar melawan arah angin, yaitu dengan teknik berlayar zigzag atau dalam Bahasa Mandar disebut sebagai 'Makkarakkayi'.

Di era ini dimana teknologi terus berkembang dengan gencar, perahu Sandeq pun ikut mengalami modernisasi. perahu Sandeq yang pada awalnya berlayar dengan sepenuhnya mengandalkan angin kini sudah bermotorisasi. Perkembangan ini pun kerap membawa hal positif, saat berlayar menggunakan perahu Sandeq, nelayan hanya dapat melaut di sekitar kawasan selat makassar dengan kondisi  cuaca tidak menentu dan daya jelajah yang rendah. Namun karena perkembangan teknologi yang menggencar hingga ke pelosok dunia, perahu Sandeq pun ikut berkembang dan dapat memudahkan nelayan dalam menjalani pekerjaannya.

Berlayar menuju masa depan 

Dengan dilakukannya motorisasi pada perahu Sandeq, nelayan dapat melaut hingga perairan Kalimantan Timur maupun Laut Sulawesi. Nelayan juga mendapatkan ikan dengan jumlah yang relatif lebih besar. Selain itu juga dengan berkembangnya teknologi, para nelayan juga dapat memanfaatkan aplikasi prakiraan cuaca untuk melihat prakiraan cuaca esok hari saat akan berlayar. Kemajuan ini memiliki dampak yang sangat luar biasa bagi para nelayan, karena pekerjaan para nelayan jadi lebih efektif dan efisien. 

Modifikasi pada kapal sandeq yang terjadi melalui pengaruh teknologi ini bertujuan agar kapal sandeq dapat terus digunakan dan dilestarikan agar tidak punah, namun juga tetap mengikuti perkembangan zaman sehingga dapat membantu memudahkan pekerjaan nelayan. 

Pelestarian perahu Sandeq bagi generasi mendatang

Perahu yang sudah ada sejak tahun 1930-an ini tak dapat dipungkiri juga memiliki kemungkinan untuk memudar, dilihat dari perkembangan kapal-kapal modern bermotor zaman sekarang. meskipun begitu di tengah perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi sekarang, masyarakat Suku Mandar tanpa henti-hentinya terus melestarikan warisan nenek moyang mereka. Salah satunya dengan mengadakan perlombaan balap menggunakan perahu Sandeq yang juga disebut sebagai 'Festival Sandeq Race'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun