Â
Sebagai perusahaan pelat merah, para punggawa Telkom terkesan tidak mengerti perkembangan teknologi dimana kebutuhan akan transfer data semakin hari akan semakin besar dan cepat, disinilah sebenarnya masyarakat memerlukan pelayanan yang memadai dari Telkom dan itu pula sebabnya kami sebagai pelanggan mau menggunakan Indihome karena keperluan akan data yang semakin hari semakin besar. Belum lagi kalau waktu berkumpulnya anak-anak kami bersama dengan teman-temannya di rumah dan beramai-ramai mengakses data untuk sekedar mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolah atau sekedar bermain game on-line, hal ini tentunya memerlukan transfer data dalam jumlah yang lumayan besar.
Â
Batasan tidak wajar sangat tidak jelas dan sayangnya pihak Telkom sepertinya tidak paham hukum atau tidak mau tahu dengan hukum karena merasa superior. Disini jelas terlihat para punggawa Telkom masih mempraktekkan cara-cara penipuan ala pemerintahan orde-baru.
Berlindung dibalik alasan mencegah praktek re-selling layanan indihome, mereka mengorbankan kepentingan pemakai layanan secara keseluruhan, ini jelas penipuan dan tidak dapat diterima akal sehat.
Â
Sebagai konsumen, kami sudah melakukan semua kewajiban kami. Sayang, Telkom dengan cara yang sangat tercela dan diam-diam pula, melakukan penipuan secara masif dan terang-terangan terhadap pelanggannya.
Â
Disinilah, disaat tidak ada yang membela kita sebagai konsumen maka kita semua sebagai konsumen seharusnya bersatu padu melakukan protes dan kalau perlu melakukan class-action untuk menuntut Telkom agar dikemudian hari tidak terulang lagi penipuan terhadap konsumen secara semena-mena baik oleh Telkom sendiri maupun oleh perusahaan lainnya. Saya dengan segala senang hati akan ikut dalam kelompok class-action untuk menuntut Telkom bila ada diantara konsumen yang mengerti hukum dan mau melakukan penuntutan secara class-action.
Â
Kita sudah melakukan kewajiban kita, mari memperjuangkan hak kita.