Mohon tunggu...
kenfawzia febrina
kenfawzia febrina Mohon Tunggu... -

Mahasiswa s2MM UGM Jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengaruh Demografi Terhadap Bisnis Pariwisata

24 Desember 2014   17:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:33 2053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

A.LATAR BELAKANG

Semakin membaiknya tingkat standar kehidupandi berbagai belahan duniamemiliki implikasi bagisikapterhadap pekerjaandanrekreasi.Kenaikan pendapatancenderungdisertai denganpergeserannilai untuk memperoleh rekreasi lebih banyak karena kini orang memiliki kemampuan untuk membayarhal-halyang mereka inginkan. Tren initerlihatdi Eropa, di manatelah terjadipenurunanjam kerjasejak tahun 1970sertadi Amerika Latindan Karibia. Hal ini bahkanmulai munculdiAmerika Serikatdan Asia Timuryangsecara tradisionaljam bekerjajauh lebih lama dariEropadanbanyaknegara berkembang (World Tourism Organization, 2010).

Efekpeningkatan kesejahteraan dalam teorinya tentu tidak dapat dijelaskan secara sederhana seperti itu. Pada tingkat tertentu utilitas kesejahteraan dapatberhenti.Orang-orangdi Barat yang telah berkembang gaya hidupnya, terutama di AmerikaSerikat di manapendapatanmengalami stagnasi, setidaknya untuk sementara ini,sementarabiaya hiduptelah meningkatmengakibatkan penurunansecara riildalam standarhidup. Krisisekonomi2008/2009 menjadi penyebab dari buruknya keadaan ini. Batasan kemampuan ekonomisberdampakpadapilihanliburanselama beberapa tahunyang akan datang (World Tourism Organization, 2010).

Pada tahun 2011, output dunia - dan pendapatan per kapita - terus pulih dari resesi 2008-2009. Gross World Product (GWP) tumbuh 3,7%, dibanding tahun 2010. Sementara itu bisnis perjalanan dan pariwisata menyumbang angka yang cukup besar dalam GDP dunia yaitu sebesar 6 triliun dollar AS. Hal ini berarti bahwa sebesar 9% GDP dunia adalah berada di sektor perjalanan dan pariwisata. Dampak dari besarnya bisnis ini adalah 260 juta orang bekerja pada sektor yang terlibat pada pariwisata baik langsung maupun tidak langsung dan 100 juta diantaranya terlibat langsung. Demikian data dari World Tourism Council.

Lebih lanjut dari hal tersebut adalah permintaan perjalanan dan pariwisata menimbulkan dampak terhadap investasi. Pembangunan hotel, pembaharuan moda transportasi udara dan bisnis kapal wisata besar. Pada tahun 2011, data dari World Tourism and Travel Council menyebutkan bahwa 4,5% investasi dunia yaitu sebesar 650 milyar dollar AS berada pada sektor ini. 

Sehubungan dengan itu, Bali sebagai tujuan wisata dunia, tentu tidak hanya mengandalkan kunjungan wisatawan dalam negeri. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya hotel di sekitar kawasan Bali Selatan yang merupakan pembidik para wisatawan manca negara. Mahalnya tarif hotel per malam dapat menunjukkan bahwa segmentasi pasar yang ingin diperoleh adalah para pelancong luar negeri yang berkantong tebal dan menginginkan tingkat kepuasan layanan hotel yang memiliki standar tinggi.

B.PEMBAHASAN

Menurut World Tourism Organisation (2010) demografi merupakan salah satu faktor eksternal yang membentuk permintaan pariwisata dan pembangunan. Struktur masyarakat yang terus berubah, dan untuk instansi publik dan swasta yang bekerja di sektor pariwisata adalah relevan untuk mempelajari perubahan-perubahan dalam rangka untuk mengantisipasi dan bereaksi terhadap perubahan dan menyusun cara dan strategi yang paling kompetitif.

Perubahan demografis berdampak pada pola permintaan traveling, termasuk frekuensi, lama tinggal, produk, dan akibatnya pada strategi komunikasi para pelaku bisnis pariwisata. Pada masa akhir-akhir ini disebutkan oleh WTO bahwa populasi di beberapa negara maju mengalami penuaan. Sementara pada negara berkembang lebih banyak populasi orang mudanya.

Faktor-faktor demografi dunia yang berpengaruh terhadap bisnis pariwisata

a.Populasi dunia yang menua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun