Mohon tunggu...
Kencis Sagi
Kencis Sagi Mohon Tunggu... lainnya -

pribadi yang masih sangat perlu semangat dan belajar terutama dalam menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Menatap Kakak yang Berbaring Sakit

23 April 2012   17:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:14 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tubuh kurus

Tulang mulai tampak berbalut daging kulit tipis

Wajah pucat

Tak terlihat ketampanan yang dulu dibanggakan

Badan lunglai lemah tak berdaya

Sirna keperkasaan yang dulu tak menawar setiap tantangan

Di atas tempat tidur

Tergeletak

Sendirian,,,

Apalagi sekarang yang tersisakan

Kemenangan-kemenangan hanya sebuah ingatan

Keberhasilan hanya sebagai kenangan

Genggaman kesuksesan tak mampu meringankan

Janda cantikpun tak lagi menggairahkan

Alunan tembang tak lagi menghanyutkan

,,,dan liukan tariannya tak mampu lagi membuai perasaan

Semua terasa hambar kini,,,

Tak lebih hanya sebagai memori

Yang tak mampu menghibur hati

Yang mungkin menambah berat timbangan nanti

Bila waktunya kembali

Sendirian,,,

Hanya anak istri sebagi teman

Itupun kalau tersisa waktu demi tanggungjawab pekerjaan

Satu dua kawan menjauh mulai bosan

Hanya kenangan indah bersamanya dalam persahabatan

Ketika bersama-sama berbagi dan memberi amalan

Kepada sesama yang memikul berat beban

,,,dengan berharap semua mendapat ridho Tuhan

,,,agar kelak bisa membantu saatnya hisab dan mizan

Allah yaa robb,,,

Ampuni dosa kesalahan

Jauhkan dari zina dan kemaksitan

Anugerahi di dunia kebaikan

Anugerahi di akhirat kemuliaan

Dan dari panasnya api neraka jauhkan

Aku hanya berlindung kepada-Mu

Yaa Allah,,,

Atas azab kubur

Atas azab neraka jahanam

Atas fitnah dajjal

Atas fitnah dunia dan fitnah akhirat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun