Katanya, Bandung kotanya orang yang sedang jatuh cinta. Katanya, setiap sisi di Kota Bandung layak untuk diromantisasi. Katanya, tidak ada kota jatuh cinta yang lebih menarik daripada Bandung itu sendiri. Bagi saya, Solo lebih pantas mendapatkan julukan "kota yang sedang jatuh cinta" itu. Bukan, bukannya Bandung tidak layak, tetapi Solo jauh lebih menarik dan Solo jauh lebih layak mendapatkan atensi dari julukan tersebut.
Mungkin Solo lebih panas dari Bandung. Tetapi nyatanya, panasnya Solo tidak menghalangi orang-orang untuk terus berkelana, mencari jawaban atas pertanyaan setiap orang yang berkunjung ke kota ini. Mungkin Solo tak sepadat Bandung. Tetapi Solo bisa mendatangkan kesan ramai di hati setiap orang. Entah dari jalanannya, orang-orang yang ditemui di gang-gang kecil atau bahkan dari tanaman dan angin sepoi-sepoi yang menyapa mereka sepanjang jalan.
Solo di kala jatuh cinta itu berbeda. Jalanan yang ramai menambahkan kesan bahwa kau tidak akan cepat kembali ke rumah. Artinya, kau memiliki waktu lebih lama untuk berbincang dengan pasanganmu. Atau kalau kau ingin meromantisasi Kota Solo dengan berbekal diri sendiri, kau bisa melakukannya.
Kalau kau membawa pasanganmu ke kota ini, mampirlah ke Pasar Triwindu, Ngarsopuro. Di sana ada berbagai macam barang-barang kuno dan bahkan kau pun bisa menemukan kamera lawas berukuran sekantong celana di lantai duanya. Kalau kau beruntung, mungkin kau akan mendapatkan kamera lawas terbaik dengan harga yang murah. Kalau haus, turun dan berjalanlah ke depan Pasar Triwindu karena di sana kau bias menemukan deretan es puter yang siap menuntaskan dahagamu di tengah teriknya cuaca Solo.
Destinasi lain, mungkin kau bias membawa pasanganmu mengunjungi Tumurun Private Museum yang berada di selatan Sami Luwes. Namun, kau harus mendaftarkan diri terlebih dahulu jika ingin gratis. Kalau ingin masuk tanpa harus ribet mendaftar secara gratis, kau bisa membeli tiket untuk masuk ke museum tersebut sebesar dua puluh lima ribu rupiah. Tempatnya cocok untuk menghabiskan waktu berdua dengan pasanganmu, jika kau adalah penikmat seni atau sekedar ingin tahu terhadap koleksi-koleksi lukisan di dalamnya.
Kalau kau dating sendirian di kota ini, apalagi saat malam minggu, kau bisa memanjakan matamu dengan berjalan di sekitaran Koridor Gatsu. Di sana kau akan melihat banyak anak muda yang melakukan aktivitasnya sendiri, seperti sibuk mencari pernak-pernik lucu atau mendengarkan live music yang dibawakan mulai dari jam 8 malam.
Sudah kujelaskan bahwa Solo adalah kota romantis. Ada suatu hal yang mungkin tidak akan kau temukan di kota lain. Karena Solo punya caranya sendiri untuk memikat setiap orang supaya mereka terus-terusan kembali ke kota ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H