Tiada angin tiada hujan, tentara Pasukan Garuda dikejutkan oleh sergapan para pemberontak RUF. Para warga panik dan kebingungan dan tentara Pasukan Garuda kewalahan menghadapi serangan para pemberontak RUF. Di tengah semua kekacauan ini, Bayu terkena ledakan bom dan terlempar jauh dalam posisi terbaring.
Setelah mengingat kembali apa yang terjadi. Bayu mengenal bocah tersebut yang ia temui beberapa waktu silam. Rupanya, desanya telah di serang oleh para pemberontak RUF dan ia dijadikan tentara anak oleh para pemberontak.
Bayu berpikir bahwa ini merupakan hari terakhir ia menghembuskan napasnya. Ia kira bocah berambut keriting tersebut akan membunuhnya. Tetapi, ia tidak menarik pelatuknya. Melainkan ia menurunkan senapannya, seakan-akan membiarkannya untuk hidup. Akhirnya, Bayu kehilangan kesadarannya.
Esok pagi Bayu terbangun di dalam sebuah tenda. Ia dan beberapa warga desa berserta tentara lainnya selamat dari serangan para pemberontak. Ia sedang dirawat sebab lukanya bekas terkena ledakan bom. Selama dirawat, ia membayangkan apa yang terjadi jika ia tidak menghampiri bocah tersebut pada malam itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI