Sistem zonasi kurang fleksibel terhadap perubahan atau mobilitas siswa, seperti saat pindah tempat tinggal di tengah tahun ajaran, yang dapat menghambat akses pendidikan yang konsisten dan berkualitas bagi mereka.
Penting untuk terus mengkaji dan mengevaluasi kebijakan ini guna memastikan bahwa tidak ada kesenjangan yang semakin melebar di antara siswa dari berbagai latar belakang. Upaya terus menerus dalam meningkatkan kualitas semua sekolah, terlepas dari lokasinya, serta memberikan dukungan tambahan untuk sekolah-sekolah dengan tantangan yang besar, bisa menjadi solusi dalam mengatasi dampak negatif dari sistem zonasi terhadap kesetaraan pendidikan.
Karena kesetaraan dan pemerataan pendidikan sangat penting bagi Indonesia agar semua warga negara memiliki kesempatan yang adil dalam mengakses pendidikan berkualitas tanpa terkecuali.