Maka Ahok jangan lagi dibandingkan dengan para pecundang, harus diukur dengan kriteria para juara. Reaktif dengan tuntutan kriteria juara, lalu merengek mengingat-ingatkan prestasi yang telah diraih, hanyalah mental pecundang seperti yang ditunjukkan kader-kader organisasi pemuda yang dibesarkan era bobrok yang lalu. Mentalitas juara itu kreatif konstruktif, tidak reaktif destruktif.
Lalu, Ahok dengan 4 penghargaan perencanaan-perencanaan terbaik itu, bagaimana pelaksanaannya?
Penyerapan anggaran DKI 39% itu, apakah aksi seorang juara?
Jangan balik lagi membahas hasil-hasil yang sudah diraih, itu hebat untuk ukuran orang biasa atau pecundang.
Sekarang dan nanti, saatnya untuk para juara berkarya di Indonesia, untuk menuju Indonesia Spektakuler dan Hebat, katanya.
Bagaimana Pak Ahok,? Hanya sebegitu sajakah kemampuanmu?
Hehehe...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H