Penguasa jalanan pengantar jenasah yang tidak bisa dihentikan ternyata mau tak mau harus berhenti juga. Kecuali mereka semua itu juga ingin menjadi jenasah seperti yang diantar. Suatu moment yang seketika membuat para pengendara yang gondok di pinggir jalan ketawa, hahahaha.....
Ini baru benar-benar raja jalanan. Pejalan kaki, sepeda, becak, motor, mobil, truk, bus ugal-ugalan, rombongan pejabat, bahkan pengantar jenasahpun menyerah kalah dan tunduk untuk berhenti sejenak dengan takzim. Mungkin rombongan presiden pun bila waktu lewatnya pas berpapasan dengan lewatnya sang kereta api, tidak akan ngotot mempertahankan keangkeran wibawa lembaga kepresidenan untuk memaksa melintas. Kecuali mau segera menjadi presiden di dunia lain.
Kejadian 'polisi' preman yang ditabrak bus transjakarta di jalur busway, yang lalu lapor petugas polantas sehingga naik ke bus untuk menilang sopir transjakarta, tidak akan terjadi di jalur kereta api. 'Polisi' preman masuk jalur railway lalu disenggol kereta lewat, lapor ke polisi terdekat, lalu pak polisi mengejar kereta api untuk menilang masinis sambil berucap: "saya petugas, saya berhak.. saya berhak.." Yakin tidak akan terjadi.
Ada yang tidak mengakui kalau kereta api adalah raja jalanan lalu coba melawannya di jalan? Ada sih, tapi mereka sudah pada di dunia lain...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H