Tgl 24 Desember saya pulang kampung karena menengok rumah orangtua yang kebanjiran di hari Jumat di sebagian Purworejo. iseng kangen jalan-jalan lewat pinggir sungai belakang rumah,lihat anak-anak kecil ramai teriak sambil bercanda.Kaget,geleng-geleng tak habis pikir lihat anak-anak kecil sebaya keponakan paling usia 5-11 tahun semua merokok,lintingan buatan sendiri pula. Lihat modus mereka pura-pura alasan memancing padahal wasis(lihai) banget mereka ngisep rokok ,habis 1 batang dihisap bareng-bareng langsung nyambung ngelinting lagi,benar-benar miris hati. Saya tegur,katanya "ora opo-opo,Mas!" Apa orang tuanya ga tahu? MEROKOK Yang saya pernah baca bisa menyebabkan ketergantungan,nyandu disamping pula menyebabkan berbagai macam penyakit. Lebih banyak kerugian atau keuntungan merokok tentu tergantung versi,dan pembelaan masing-masing. Anak-anak adalah peniru yang baik.Pendidikan dan perilaku contoh sehari-hari yang dilihatlah yang akan terekam di memori otak dan menentukan karakter mereka. Di keluarga orangtua dan saudaranya adalah panutan perilaku,mereka besar sedikit bisa main,kawan bermainlah yang ikut mempengaruhi perkembangan sikap dan nalar anak. Di ruang pendidikan formal tidaklah begitu menentukan karena terbatas ilmu teori formal. Lingkunganlah yang paling berpengaruh dalam membentuk karakter anak. Kenapa anak-anak sekecil itu,di pelosok desa pula sudah pada merokok?Dulu waktu saya kecil ada yang merokok tapi tidaklah sekecil umur 5 atau 6 tahun.Sekarang koq tambah mundur. SIAPA YANG SALAH? Orang tuakah? Walau anak peniru yang baik,belum tentu Bapaknya perokok anaknya pun merokok,karena Bapak saya merokok saya belum pernah merokok sekalipun sedari kecil. Nasehat,pengertian tentang bahaya rokok bisakah mencegah anak merokok? Saya merasa sedikit banyak anak-anak tahu bahaya merokok tetapi masih juga mereka merokok. Negarakah? Saya kurang tahu kewajiban perlindungan negara terhadap generasi kecilnya termasuk mengcover masalah rokok. Disamping itu apa mau pejabat negara dipersalahkan? Menurut saya orangtualah yang bersalah! Anak kecil,tentu ada pengaruh teman mainnya.Karena mereka melihat,akhirnya ikut-ikutan,mungkin mereka anggap kalau tak ikutan dianggap ketinggalan.Atau intimidasi teman main,karena diancam tak boleh main bareng lagi,atau intimidasi dari temen yang lebih besar.Pergaulanlah yang ikut meracuni. Orang tua tak bisa menyalahkan lingkungan. Nasehat pun takkan berguna tanpa sikap keras(termasuk perbuatan fisik) para orangtua untuk memaksa menghindari rokok. Bagi Anda sebagai orangtua,saudara atau kakak yang merokok terserah edukasi apa yang akan Anda terapkan ke generasi kecil Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H