Sementara elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto  yang  dianggap  menjadi penantang terkuat petahana justru mengalami penurunan ( 14,1). Dalam survey yang dilaksanakan sebelumnya elektabilitas kesuanya adalah 46,3 % dan 18,2 %.
Seperti halnya The New York Times yang terang2 an mendukung Hillary dan hasil survey mengunngulkanya ternyata Pilpres dimenangkan oleh Trump. Yang menjadi pertanyaan, apakah Kompas merupakan pendukung Jokowi? Kemungkinan hasil survey litbang Kompas itu bisa saja seperti yang dialami oleh The New York Time yang mengunggulkan  jagoannya tapi hasil berbicara lain.
Belum mencalonkan diri sudah ditandingkan bisa merupakan sebuah strategi pendukung Jokowi terlepas dibayar atau tidaknya. Lembaga survey akan menyanggah kalau disebut bayaran namun pastinya ada sumber dana untuk melaksanakan kegiatannya yang tidak jatuh dari langit.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI