Mohon tunggu...
Doddy Poerbo
Doddy Poerbo Mohon Tunggu... -

apalah arti sebuah nama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

DP Rumah 0 % Menjadi Solusi Penggusuran?

19 Februari 2017   12:32 Diperbarui: 19 Februari 2017   20:53 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan dilemparkan ide uang muka 0 %, terlihat terjadi kepanikan sehingga timbul saling menyalahkan dimana mulai mencuat kepermukaan sebagaimana disampaikan oleh politisi PDIP bahwa perolehan suara Ahok-Djarot karena tidak optimumnya kerja partai pengusungnya.

Jika melihat skema program DP KPR 0 rupiah yang digagas Anies-Sandi adalah masyarakat yang ingin membeli rumah diminta menabung selama 6 bulan di bank milik Pemda Jakarta, Bank DKI. Uang hasil menabung selama 6 bulan ini sebagai pengganti DP yang nilainya mencapai 10 persen dari harga rumah.  Nantinya, cicilan KPR tetap diberlakukan dan tenornya ditetapkan selama 15 tahun. Program ini digagas Anies dan Sandi sebagai cara agar masyarakat Jakarta punya tempat tinggal.

Skema tersebut sesungguhnya skema yang masuk akal dengan cara menabung uang muka, namun persoalannya pengembang mana yang bersedia membangun mengingat harga lahan di DKI yang melangit.  Peran pemerintah daerah tentunya diperlukan untuk penyediaan lahanya dimana saat ini pemprov DKI menyediakan lahan untuk rumah sewa. Mengapa tidak diterbitkan HPL sehingga lahan tersebut dapat dikerjakan oleh swasta atau BUMD  yang bekerjasama dengan perbankan seperti hanya pembangunan pasar ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun