Mohon tunggu...
Doddy Poerbo
Doddy Poerbo Mohon Tunggu... -

apalah arti sebuah nama

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengapa Indonesia Cenderung Berkiblat ke China? (2)

29 Desember 2016   22:07 Diperbarui: 30 Desember 2016   06:58 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pertumbuhan ekonomi bukan hanya dipengaruhi oleh pembangunan infrastruktur, juga faktor perdagangan dunia. Biaya ekonomi yang tinggi karena tidak efisiennya pembangunan memiliki andil yang tidak kecil dalam penentuan  harga produk Indonesia dalam persaingan internasional.  Belum lagi adanya gejolak buruh yang dapat mempengaruhi efisiensi produksi yang pada gilirannya berpengaruh pada harga hasil produknya.

China memberi peluang pinjaman2 seperti diatas tentunya karena adanya garansi dari pemerintah, inilah yang mungkin saat ini Indonesia cenderung berkliblat ke Negeri komunis ini.  Masa Orde Baru, hubungan diplomatik Indonesia  dan China sempat dibekukan dan baru dibuka pada era Presiden Abdurrahman Wahid.  Trauma politik masa lalu masih begitu melekat padahal era perang dingin sudah berlalu dimana pada masa orde baru, Indonesia digunakan sebagai garda depan membendung ideologi komunisme.

Indonesia mulai ditinggalkan oleh negara-negara barat usai perang dingin disusul oleh tumbangnya perekonomian Indonesia disamping itu, embargo suku cadang peralatan militer membuat Indonesia berpaling ke Russia dan negara-negara sosialis termasuk China. Pinjam meminjam ataupun perdagangan tidak mengenal ideologi namun bisa jadi dari pandangan sosial kemasyarakatan berkata sebaliknya, boikot produk China, boikot produk Yahudi adalah hal yang biasa dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun