Resiko yang dihadapi bank garantor, apabila tarif tidak mencapai target untuk membayar cicilan, maka pembayaran kepada bank pemerintah China harus ditalangi oleh bank garantor. Jika pembayaran tersebut sampai mempengaruhi CAR, bukan tidak mungkin bank garantor ambruk seperti yang dialami oleh Bank Bapindo yang terpaksa dilikwidasi dan seluruh kewajiban bank tersebut diambil alih oleh APBN sedangkan jaminanya ditangani oleh BPPN untuk dijual.
Artinya, pinjaman semacam itu harus dibayar secara langsung oleh rakyat pengguna jasa, apabila tarif tidak terjangkau maka resikonya ditanggung negara. Jika proyek itu mengandung unsur korupsi atau mark up harga, korupsi atau mark up harga itu ditanggung rakyat melalui pengenaan tarif. Sehingga boleh dikatakan, pembangunan kereta cepat maupun monorel adalah bisnis transportasi yang dipolitisir menjadi sebuah prestasi.  Luar biasa lihainya orang dagang, itulah yang namanya kapitalisme yang masuk dalam lingkaran kekuasaan dalam era liberal saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H