Seorang penguasaha membutuhkan kekuasaan yang mutlak yang tidak boleh ditentang oleh orang2 yang digajinya yang pada dasarnya untuk pengamanan kapital. Dalam dunia politik sebuah kesalahan akan menghabisi kariernya sehingga yang nampak kepermukaan adalah kesalahan kesalahan dalam pandangan Ahok. Â Kesalahan kesalahan inilah yang menjadi kekuatan Ahok sehingga Ahok menjadi digdaya.
Dalam dunia politik yang korup sudah bukan menjadi rahasia lagi transaksi jabatan marak terjadi dimana para penguasaha juga menggunakannya untuk melindungi investasi maupun dirinya. Transaksi jabatan itu sangat mungkin diketahui oleh Ahok sehingga banyak yang berada dalam genggamanya. Tergaransinya jabatan oleh Ahok inilah yang memungkinkan Ahok menjadi digdaya, berani ganggu saya, anda saya akan saya libas.
Mencuat sebuah fakta dipermukaan ketika penggunaan asset pemda DKI oleh teman Ahok diusik, Ahok membalas dengan mengusik kantor PDIP. Terlalu digdaya membuat seseorang lengah, sadar tidaknya gaya menggaransi itu secara terang2an ditunjukkan oleh Ahok. Yang menjadi pertanyaan jabatan siapa yang digaransi oleh Ahok ? Wajar saja parpol banyak yang mendukung Ahok, sangat mungkin bukan oleh karena performance dan kapasitas Ahok, tak lain untuk mengamankan diri. Â Benrkah demikian ? Â Hanya Ahok yang tau, rakyat kecilpun disebut maling oleh Ahok, mungkin karena ada yang besar.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H