Ketika pendapat hukum sudah dipengaruhi oleh opini publik maka hukum itu menjadi lebih bersifat politik yang melepaskan diri dari kaedah hukum. Didalam hukum, sebagai contoh pasal yang berbunyi "pejabat memberikan copy berita acara" maka dalam hukum yang sudah menjadi sebut saja hukum politik bisa ditafsirkan menjadi sebaliknya tidak memberikan copy berita acara dengan argumentasi tidak ada disebut wajib. Artinya keputusan memberikan berita acara menjadi kewenangan pejabat.
Dan menjadi sebuah pembenaran hukum ketika perusahaan yang didakwa telah melakukan pembakaran hutan yang berakibat pada kerusakan lingkungan, hukum itu menjadi benar menyatakan perusahaan itu tidak bersalah karena lahan bisa ditanami lagi. Pengertian disini, kerusakan lingkungan menjadikan lahan tidak dapat ditanami sedangkan setelah kebakaran dengan sendirinya tanaman akan tumbuh kembali. Dapatnya tanaman tumbuh kembali adalah bukti lingkungan tidak rusak.
Namun, apabila akibat dari tindakan perusahaan tersebut menimbulkan kerugian material untuk memulihkan pada keadaan semula, tafsiran hukum bisa berubah, bisa saja putusan hakim akan mempersalahkan tindakan perusahaan yang menyebabkan timbulnya kerugian material. Trik trik hukum semacam ini biasa dilakukan dalam pengaturan sebuah perkara yang dapat diatur dengan imbalan. Sehingga trik trik semacam ini memberikan peluang terjadinya permainan suap.
Terkait kasus pembunuhan Mirna, dunia medsos saat ini ramai memberikan pendapat yang berdasarkan pemberitaan media termasuk media visual. Opinipun tergalang dengan keyakinan Jesica adalah pelakunya berdasarkan gerak-gerik yang terpantau CCTV dan cerita keluarga korban yang pada intinya mendukung keputusan kepolisian menahan Jesica.
Namun tanpa disadari, pengungkap latar belakang kehidupan Jesica ( entah itu hanya rekaan atau fakta ) yang mengindikasikan Jesica mengidap kelainan jiwa atau seksual, memiliki kepribadian ganda atau yang sering disampaikan oleh pihak kepolisian ucapannya yang tidak konsisten justru menjadi pembelaan kepada Jesica. Sebab, dalam berita acara pemeriksaan kepolisian diawali dengan pertanyaan apakah saudara dalam keadaan sehat ?
Layaknya sebuah cerita sinetro, alur cerita hukum ini telah melibatkan publik dengan ending cerita Jesica adalah pelaku pembunuhan bagi sebagian publik. Publik yang sudah tergiring opininya akan merasa kecewa jika fakta hukum berbicara lain sehingga dapat menimbulkan kekecewaan pula pada penegakan hukum itu sendiri.
Seperti diketahui, Mirna tewas akibat sianida dari hasil otopsi. Sianida adalah zat beracun yang sangat mematikan. Sianida telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu. Sianida juga banyak digunakan pada saat perang dunia pertama. Efek dari sianida ini sangat cepat dan dapat mengakibatkan kematian dalam jangka waktu beberapa menit.
Sianida dalam dosis rendah dapat ditemukan di alam dan ada pada setiap produk yang biasa kita makan atau gunakan. Sianida dapat diproduksi oleh bakteri, jamur dan ganggan. Sianida juga ditemukan pada rokok, asap kendaraan bermotor, dan makanan seperti bayam, bambu, kacang, tepung tapioka dan singkong. Selain itu juga dapat ditemukan pada beberapa produk sintetik.
Sianida banyak digunakan pada industri terutama dalam pembuatan garam seperti natrium, kalium atau kalsium sianida. Gejala yang ditimbulkan oleh zat kimia sianida ini bermacam-macam; mulai dari rasa nyeri pada kepala, mual muntah, sesak nafas, dada berdebar, selalu berkeringat sampai korban tidak sadar dan apabila tidak segera ditangani dengan baik akan mengakibatkan kematian.
Seseorang dapat terkena efek sianida dari pernafasan, dari minuman atau makanan atau oleh karena menyentuh benda yang terkontaminasi zat ini dengan gejala seperti diatas. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Dokkes Polda Metro Jaya, sejauh ini tidak ditemukan tanda tanda iritasi akibat sianida ditubuh Jesica. Pemeriksaan dilakukan setelah Jesica ditangkap atas permintaan penyidik.
Dari hasil pemeriksaan dokkes Polda Metro Jaya yang tidak menemukan bekas akibat terkena sianida ditubuh Jesica, bukti CCTV menjadi tidak mendukung. Sebab, apabila dilakukan sebagaimana yang diperkirakan berdasarkan CCTV, bersihnya tubuh Jesica jika menggunakan alat pelindung. Sehingga kemungkinan, pembubuhan sianida dalam kopi maut itu tidak dilakukan ditempat pantauan CCTV.
Gerak gerik Jesica yang dinilai sebagian publik menjadi bukti yang mendukung, bisa saja disebabkan karena terkontaminasi melalui pernafasan oleh uap kopi yang sebelumnya sudah dibubuhi oleh zat beracun itu. Apa yang disaksikan oleh publik dalam tayangan sebuah stasiun televisi yang dijadikan sebagai sumber opininya bisa terbantahkan oleh hasil pemeriksaan Dokkes Polda Metro Jaya.
Dari pemeriksaan tubuh Jesica yang dilakukan setelah ditangkap sesungguhnya menggambarkan bahwa penyidik masih melakukan pencarian bukti untuk mendukung keputusan Jesica sebagai tersangka. Opini publik bisa saja dibangun oleh keluarga korban atau mungkin bisa saja dilakukan oleh pelaku yang sesungguhnya sebab ketersangkaan Jesica berdasarkan pada keberadaan dan gerak gerik tanpa didukung bukti yang memperkuat.
Dengan melihat dua sisi pendapat publik antara yang pro dan kontra menjadikan mistery pembunuhan Mirna makin meramaikan jagat pemberitaan yang dibumbui dengan berbagai argumentasi mulai dari prilaku lesbi, kepribadian ganda, ketidak konsistenan yang mungkin disebabkan oleh tekanan psikis akibat pemberitaan. Jesica, apakah saudara sehat ? Tentunya orang tidak sehat tidak layak diverbal apalagi dihukum.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H