Mohon tunggu...
Doddy Poerbo
Doddy Poerbo Mohon Tunggu... -

apalah arti sebuah nama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Uncle Samiri, Memang Yahudi

19 Agustus 2010   17:56 Diperbarui: 4 April 2017   18:09 9890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_232359" align="alignleft" width="250" caption="Uncle Sam(iri) ( Cartoon, foto NN )"][/caption] Samuel Wilson adalah tukang jagal sapi yang mensupply  logistik tentara amerika serikat dalam perang saudara tahun 1812, ketika itu daging yang disupply oleh Samuel dikemas dalam kotak yang bertuliskan US yang maksudnya United State.  Tentu saja, dalam suasana perang, logistik menjadi sangat penting untuk pertahanan tentara, Samuel Wilson menjadi penting karena pengiriman logistik dalam suasana perang memang cukup sulit. Kedatangan supply dari Samuel selalu ditunggu oleh pasukan yang menangani logistik tersebut, terlebih jika stock telah menipis. Kedatangan kotak daging kiriman dari Samuel Wilson yang bertuliskan US menjadi sesuatu yang melegakan pasukan, seloroh kedatangan kotak daging itu oleh pasukan yang berada dimedan tempur menyebut kotak daging tersebut sebagai Uncle Sam ( Paman Samuel ), plesetan dari dari tulisan US yang tertera dalam kemasan daging itu. Namun apakah Samuel tersebut adalah orang Yahudi, tidak ada kejelasan. Yang jelas, Amerika serikat saat ini telah menjelma menjadi negara super power yang antara lain berkat pengusaan ipteknya. Dikalangan Islam, ada yang mengaitkan Samuel Wilson dengan Samiri, orang yahudi yang diceritakan mempunyai kemampuan super dapat mengubah apapun.  Uncle Sam bisa berupa singkatan dari Uncle Samiri juga, samiri yang hidup pada zaman nabi musa itu digambarkan bermata satu hidup pada zaman nabi musa, memang diberi oleh Allah kemampuan yang melebihi manusia normal untuk menguji akhlak manusia. Apakah Uncle Samiri ini memang pernah hidup pada zaman nabi Musa atau hanya merupakan cerita perlambang dari sifat manusia yang cenderung membodohi, menyamar, mengakali tergantung dari pemahaman dan keyakinan kita juga. Dajjal, dalam pemahaman saya adalah sifat,perlambang dari sifat yang dimiliki oleh Samiri jika dilihat dari arti kata Dajjal yang sudah dikenal dalam bahasa arab sejak 400 tahun SM. Samuel Wilson yang merupakan asal usul sebuatan Uncle Sam untuk Amerika Serikat memang menjadi orang penting dalam pergolakan di Amerika Serikat yang kini menjelma menjadi negara superpower, namun Uncle Sam diartikan menjadi Uncle Samiri oleh kalangan islam untuk menggambarkan Amerika Serikat mempunyai sifat dajjal sebagaimana yang dimiliki oleh Samiri yang diplesetkan menjadi Uncle Samiri. Dalam menyikapi ajaran, tentunya kita tidak dapat menelan mentah2 begitu saja, banyak pihak menggunakan agama untuk kepentingan politik praktis. Tanpa memahami asal usul atau sejarah kita dapat terbawa oleh pemahaman agama yang dapat menyesatkan. Oleh karena itu, dalam memahami ajaran tentunya kita harus mempunyai imbangan pengetahuan. Otak yang dimiliki oleh kita adalah pemberian Tuhan yang memang harus kita gunakan sebaik2nya. Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, orang yang pandai, pintar dan kuat biasanya memang tidak mau tunduk dengan orang yang miskin, apalagi miskin ilmu pengetahuan. Hukum alam yang membawa sifat manusia seperti itu menimbulkan penilaian bahwa orang kaya itu sombong. Mestinya kita berpikir, menjadi orang kaya itu karena sebuah usaha dan ketekunan. Ketika orang itu menjadi kaya dia akan menjadi kuat dan mampu menggerakkan orang lain yang dengan sendirinya yang digerakkan tersebut akan menjadi bagian dari kekayaan orang itu. Kekayaan bukan hanya berupa materi tetapi juga berupa sumber daya manusia yang dapat menghasilkan. Namun tentunya kekayaan itu tidak dapat dinikmati semua orang, situasi inilah yang menimbulkan kecemburuan sosial. Dari kecemburuan itulah akan menimbulkan kedengkian. Sesungguhnya cerita tentang samiri itu jangan kita lihat Samiri adalah orang Yahudi yang sudah dikesankan manusia brengsek, tetapi bagaimana kepandaian manusia menguasai tehnologi yang harus kita lihat. Siapaun dapat menjadi Dajjal dalam pandangan kita karena ketidak mampuan kita bersaing. Dikompasiana sering saya menemui koment yang sangat membenci Yahudi, itu adalah wajar sebagai sebuah keyakinan.  Namun dari situ juga terlihat bahwa sesungguhnya kemajuan yang mereka miliki telah menimbulkan kecemburuan sosial, barangkali pola pikir kita yang harus dirubah, mengalahkan mereka adalah dengan penguasaan iptek yang melebihi mereka, bukan dengan caci maki. Juga tidak dengan merubah Uncle Samuel menjadi Uncle Samiri, Uncle Samiri memang Yahudi, Samel Wilson pedagang daging. Memang bisa dihubung2kan, tetapi tentu kita harus mampu menyaring menggunakan akal pikiran kita.  Kadang kita harus tersenyum, inilah dinamika manusia, UFO pun diindetifikasi sebagai piranti dajjal, kendaraan mahluk Jin yang berkolaborasi dengan Samiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun