IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DALAM PROSES PEMEBELAJARAN PAK DI SEKOLAH
Kemryati Juleha SiburianÂ
IAKN Tarutung Kemryatijulehasiburian17@gmail.com
Abstract: In carrying out the learning process at school, the stimulus provided by the teacher and the response from students is one of the indicators for assessing activeness in the learning process. The purpose of writing this article is to find out how to implement behavioristic learning theory in the PAK learning process in schools. This study uses the literature study method by reviewing and collecting various references from various literature such as books, journals and other scientific articles. The result of this study is to find out that behavioristic learning theory plays an important role in the PAK learning process in schools, because the relationship between good stimulus and response between teachers and students in the learning process can provide an assessment of the teacher to what extent students can understand learning and how a teacher can create active and interesting learning so that students don't get bored easily while studying in class.
Keywords: Behavioristic learning theory, Stimulus, response, learning
Abstrak: Dalam pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah, stimulus yang diberikan oleh guru dan respon dari siswa menjadi salah satu indikator penilaian keaktifan dalam proses pembelajaran. Adapun tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengimplementasia teori belajar behavioristik dalam Proses pembelajaran PAK di sekolah. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan mengkaji dan mengumpulkan berbagai referensi dari berbagai literatur seperti buku, Jurnal dan artikel ilmiah lainnya. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui bahwa teori belajar behavioristik berperan penting dalam proses pembelajaran PAK di sekolah, karena hubungan antara stimulus dan respon yang baik antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran dapat memberikan penilaian kepada guru sejauhmana siswa dapat memahami pembelajaran dan bagaimana seorang guru dapat menciptkan pembelajaran yang aktif dan menarik sehingga sisiwa tidak mudah bosan saat belajar di kelas
Kata kunci: Teori belajar behavioristik, Stimulus,respon, pembelajaran
PENDAHULUANÂ
Belajar dengan sungguh-sungguh merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh seorang sisiwa dalam mengisi kemerdekaan. Oleh sebab itu siswa sebagai generasi penerus bangsa perlu dipersiapkan dengan berbagai modal melalui pendidikan sehingga mereka dapat berkarya di kemudian hari atau dimasa yang akan datang melalui ilmu yang mereka peroleh dari sekolah.Â
Menurut Nidawati (Boiliu ,2022) belajar merupakan proses untuk mengubah tingkah laku yang baik menjadi lebih baik melalui proses latihan dan pengalaman. Pendidikan di sekolah tidak terlepas dari hubungan antara guru dan siswa. Guru berperan sebagai pendidik dan siswa berperan sebagai peserta didik. Proses belajar dan mengajar yang melibatkan antara guru dan siswa ini disebut dengan proses pembelajaran.Â
Menurut (Wijoyo 2021), Pembelajaran merupakan kombinasi antara unsur-unsur manusiawi, material,fasilitas dan prosedur pelaksanaan sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam penerapannya, proses pembelajaran di sekolah tidak terlepas dari implementasi teori belajar behavioristik. Dimana pembelajaran di sekolah khususnya pembelajaran di kelas sangat menekankan kepada perubahan tingkah laku dan dalam proses pembelajaran ini juga diperlukan suatu stimulus dari guru dan respn dari peserta didik. Semua kegiatan tersebut dirangkum dalam suatu teori yang disebut teori belajar Behavioristik. Oleh seba itu, dalam penulisan ini akan dijelaskan pentingnya teori behavioristik dalam proses pembelajaran di sekolah.Â
METODE PENELITIANÂ
Metode Peneliatan ini menggunakan pendekatan pustaka dengan mengumpulkan referensi dari berbagai literatur ilmiah berupa buku, Jurnal dan artikel ilmiah lainnya tentang implementasi teori belajar behavioristik ini dengan pembelajaran di sekolah. Adapun lagkah yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu: dimulai dari tahapan mencari dan mengumpulkan referensi yang sesuai dennga judul yang ditetapkan, tahapan analisis dan tahapan menarik kesimpulan.
HASIL
Hasil Dari penelitian ini dapat kita peroleh pemahaman bahwa teori behavioristik ini memiliki peran yang sangat penting dalam proses pemelajaran PAK kristen di sekolah. Dalam penerapannya Teori behavioristik ini juga menjadi salah satu penilaian tersendiri bagi seorang guru PAK bagaimana keefektifan pembelajaran yang sudah terlaksana. Perubahan tingkah laku dan respon yang diberikan oleh siswa dalam menanggapi stimulus yang diberikan oleh guru menjadi output dari pada teori belajar behavioristik ini.Â
Dalam Penerapannya, teori belajar behaviristik ini dipesiapkan dengan aturan atau hukum yang menjadi sasaran utama dalam pelaksanaanya yaitu hukum kesiapan, hukum latihan dan hukum efek. Kesiapan Guru dalam mengajar dan kesipan sisiwa dalam menerima pembelajaran tentu menjadi suatu hal yang sangat penting, sebab bagaimana seseorang melakukan suatu hal jikalau ia sendiri tidak siap untuk melakukannya. Proses latihan menjadi suatu hal yang penting juga dalam implementasi teori belajar ini dalam proses pembelajaran PAK di sekolah, karena apa saja yang kita lakukan lebih dari dua sampai tiga kali itu kan membentuk kebiasaan kita. Oleh sebab itu hukum kebiasaan ini menjadi suatu hal yang perlu untuk mendapatkan efek yang lebih baik bagi peserta didik. Efek yang dihasilkan berupa perubahan tingkah laku sehingga peserta didik terus menerus belajar dengan sungguh- sunguh.
PEMBAHASAN
Konsep dasar Teori Belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik merupakan teori belajar yang menyatakan bahwa perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya hubungan yang baik antara stimulus dan respon.Â
Tokoh pelopor teori belajar behavioristik ini adalah Edwar L. Thorndike. Teori behavioristik ini juga sering dikenal dengan teori Trial and Error Learning dimana teori ini mengamati bagaimana respon yang tepat bagi suatu stimulus tertentu.
Menurut Robert M. Gagne (Nasution 2010) komponen dalam proses belajar digambarkan S-R. S merupakan stimulus dan R adalah respon atas stimulus yang diberikan. Stimulus merupakan input yang berada di luar individu dan respon merupakan outputnya yang berada diluar diri individu sebagai hasil belajar yang dapat diamati.
Menurut Desmita (Nahar, 2016) teori belajar behavioristik merupakan teori belajar yang memahami manusia dengan menggunakan pendekatan obyektif, mekanistik, dan materialistik,sehingga perubahan perilaku seseorang dapat diperoleh melalui upaya pengkondisian.
Menurut (Mursyidi, 2019) Aliran atau teori belajar behavioristik ini berangkat dari asumsi bahwa pada saat baru lahir individu tidak membawa potensi ,sehingga perkembangan individu ditentukan oleh lingkungan sekitarnya. Teori belajar ini juga mendudukan pelajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan metode pembiasaan semata, perilaku akan semakin kuat apabila diberi penguatan dan akan menghilang apabila diberiakn sebuah hukuman.
Menurut Nahar, 2016 teori belajar behavioristik dalah aliran atau teori belajar yang menekankan perubahan perilaku sebagai output atau hasil akhir dari proses belajar. Teori belajar behavioristik ini mengatakan bahwa belajar pada hakikatnya adalah pembentukan asosiasi antara informasi yang ditangkap oleh panca indra dan bertindak dengan menghasilkan stimulus dan respon.
Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Teori belajar behavioristik adalah aliran atau teori belajar yang menekankan perubahan tingakah laku sebagai hasil hubungan yang baik antara stimulus dan respon yang berorientasi pada perilaku yang lebih baik.Â
Menurut Mukinan,2020 adapaun prinsip teori belajar behavioristik adalah jika seseorang sudah mampu menunujukkan perubahan perilaku, maka ia disebut sudah belajar. Artinya kegiatan belajar yang tidak mengahsilkan perubahan perilaku tidak dianggap belajar menurut teori ini.Â
Dalam Penelitiannya, Thorndike ( Dosen Pengampu , 2021)menemukan hukum- hukum teori belajar behavioristik, yaitu:
1. Hukum kesiapan ( Law Of Readiness) Hukum kesiapan dalam teori belajar ini berarti kegiatan pembelajaran akan mendapatkan hasil yang lebih maksimal jika ada kesiapan dari guru dan siswa dalam belajar.
2. Hukum Latihan (Law Of Exercise) Dalam teori belajar behavioristik ini hukum latihan sangatlah penting karena semakin banyak latihan yang digunakan maka akan semakin besar peluang mendapatkan hasil yang ditenteukan.
3. Hukum Efek (Law Of Effect) Hukum Efek berarti adanya efek yang ditimbulkan dari proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik yaitu peserta didik dapat memotivasi dirinya sendiri untuk terus belajar.Â
Secara umum adapun ciri-ciri teori belajar behavioristik adalah sebagai berikut:
a. Mementingkan orientasi pengaruh eksternal atau lingkungan sekitar
b. Dalam menerapkan gaya belajar problem solving orientasinya bercirikan mencoba belajar dari kesalahanÂ
c. Mengutamakan orientasi mekanisme terbentuknya output atau hasil belajarÂ
d. Menerapkan orientasi peranan reaksi
e. Mengedepankan perubahan tingka laku sebagai outputnyaÂ
f. Respon siswa dari stimulus yang diberikan menjadi tolak ukur keefktifan proses pembelajaran.Â
B. Implementasi Teori Belajar Behavioristik dalam Proses Pembelajaran PAK di Sekolah
Menurut Werner.C Graendorf Pendidikan Agama Kristen (PAK) adalah proses pengajaran dan pembelajran yang berdasar pada Alkitab, berpusat kepada Kristus, dan bergantung kepada Roh kudus, yang membimbing setiap pribadi pada semua tingkat pertumbuhan iman melalui pengajaran di masa kini keraah pengenalan dan kehendak Allah melalui kristus dalam setiap aspek kehidupan.
Menurut Stephen Tong, Pendidikan Agama Kristen adalah usaha sengaja yang dilakukan oleh gereja untuk membina dan mendidik semua warganya untuk mencapai tingkat kedewasaan iman, kasih akan Allah serta melaksanakan misinya di dunia sambil menatikan kedatangan Yesus yang kedua kalinya. Â Â Â
Menurut Homrighausen Pendidikan Agama Kristen adalah suatu usaha dalam membantu peserta didik untuk berkembang memasuki persekutuan dengan Tuhhan Yesus sehingga menjadi Pribadi yang bertanggug jawab baik kepada Allah maupun kepada manusia.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan Agama Kristen proses pendidikan yang berporoskepada Yesus Kristus, berdasar pada Alkitab dengan bantuan Roh Kudus untuk mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang banar akan Firman Tuhan.Â
 Dalam penerapannya dalam proses pembelajaran PAK di sekolah, teori belajar behavioristik ini menjadi landasan penerapan proses pembelajaran yang aktif dan kreatif. Keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan sangat di tentukan oleh sejauhmana kesiapan guru dalam mempersiapan peserta didik melalui proses pembelajaran.Â
    Pembelajaran yang dirancang dengan baik oleh guru dapat menciptkan peristiwa belajar dengan urutan sebagai berikut:
1. Menumbuhkan minat dan memusatkan perhatian siswa sehingga peserta didik siap menerima pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di kelas
2. Guru dapat menjelaskan tujuan pembelajaran yang diharapkan setlah melakukan proses pembelajaran
3. Menyampaikan materi pembelajaran
4. Memberikan motivasi dan bimbingan sehingga peserta didik terus belajar
5. Membangkitkan rasa untuk mempraktekkan pembelajaranÂ
6. Memberikan umpan balik tentang kebenaran pelaksanaan tugas
7. Mengukur atau mengevaluasi hasil pembelajaranÂ
8. Memberikan apresiasi atas kerja keras peserta didik.
Oleh sebab itu dalam pelaksanaan proses pembelajaran PAK di sekolah perlu ditingkatkan sistem kerja dari teori belajar behavioristik ini, supaya peserta didik dapat menyampaikan buah pikirannya melalui pembelajran yang menekankan pada perubahan perilaku yag disebabkan adanya stimulus dan respon didalamnya.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya tentang Implementasi teori belajar behavioristik dalam proses pembelajaran PAK di sekolah , maka dapat ditarik kesimpulan bahwa teori belajar behavioristik sangat berperan penting dalam proses pembelajaran PAK di Sekolah karena dengan adanya implementasi teori belajar behavioristik yang baik di dalam pendidikan khususnya di kelas dalam proses pembelajaran maka guru dapat mengetahui sejauhmana peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru dan penilaian itu tentu tidak terlepas dari respon siswa akan stimulus yang diberikan oleh guru. Proses ini akan berlanjut terus- menerus sehingga didapatkan hasil yaitu perubahan tingkah laku pada peserta didik dari yang kurang baik menjadi baik dan tingkah laku yang baik semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA
 Ardanandi, Dede Spekta. "Pendidikan Agma Kristen Dalam Konteks Minoritas ." 2015: 3-25.
Boiliu, Esti Regina dkk. "Teori Belajar Humanistik Sebagai Landasan Dalam Teknologi Pendidikan Agama Kristen ." Edukatif , 2022: 1768-1769 .
Danial, Remegies, and dkk. "Implementasi Teori belajar bagi Pembelajaran Pendidikan Agama risten di Sekolah ." Real Didache, 2022: 15-17.
Dhori, Muhammad. "Analisis Teori Belajar Behavioristik dalam Proses Belajar Mengajar di SD Negeri Kayuagung." HEUTAGOGIA, 2021: 46-49.
Mursyidi, Wathorh. "Kajian Teori Belajar Behaviorisme dan Desain Intruksional ." AL MARHALAH , 2019: 33-38.
Nahar, Novi Irwan. "Penerapan Teori Belajar Behavioristik dalam proses Pembelajaran." NUSANTARA, 2016: 64-66.
Nasution, S. Berbagai Pendekatan dalam proses Belajar & Pembelajaran .Jakarta: Bumi Aksara , 2010.
Rusli, RK, and MK Kholik. "Theory Of Leraning According To Education Psychology." Jurnal Sosiologi Humaniora, 2013: 62-67.
Shahbana, Elvia Baby, and dkk. "Implementasi Teori belajar Behavioristik Dalam Pembelajaran." Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan, 2020: 24-33.
Tarutung, TIM Dosen IAKN. Teori belajar Dan Pembelajaran PAK .Tarutung: IAKN Tarutung , 2021.
Wijoyo, Hadion. Efektivitas Proses Pembelajaran Di Masa Pandemi .Padang, Sumatera Barat : INSAN CENDEKIA MANDIRI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H