Dalam tahap perkembangan anak usia dini, tentunya banyak permasalahan-permasalahan yang turut mendampingi di setiap prosesnya.Â
Namun tidak semua permasalahan anak itu berdampak negatif, melainkan juga dapat menjadi salah satu tolak ukur untuk membantu proses perkembangan anak.Â
Salah satunya adalah masalah bicara dan artikulasi. Masalah bicara dan artikulasi adalah suatu kondisi dimana anak mengalami ketidakjelasan dalam berbicara, sehingga perkataannya sulit ditangkap dan dipahami oleh orang lain.
Gangguan artikulasi pada anak-anak masih dianggap normal, namun seiring perkembangannya, jika gangguan artikulasi masih terjadi, maka hal tersebut sudah dapat dianggap sebagai sebuah kelainan atau penyakit.
Walaupun gangguan artikulasi pada anak-anak tidak menghambatnya dalam berkomunikasi, namun pada usia sekolah biasanya mereka menjadi bahan tertewaan teman-temannya.
Selain faktor rusaknya organ wicara, faktor neurologis juga dapat mengakibatkan gangguan artikulasi. Dysarthria adalah gangguan motorik yang diakibatkan oleh lesi pada otak di daerah yang bertanggung jawab untuk perencanaan, eksekusi, dan pengendalian gerakan otot yang dibutuhkan untuk berbicara.
Dysarthria umumnya ditemukan pada orang yang pernah mengalaim stroke, tumor, dan penyakit degenerative seperti Parkinson. Orang yang mengalami Dysarthria biasanya mengalami serak atau parau, bahkan tidak dapat berbicara sama sekali. Penderita biasanya berbicara pelan, tidak jelas, dan sulit dimengerti karena kesalahan artikulasi konsonan.
Sedangkan Apraxia pada anak-anak (Developmental Apraxia of Speech), ditandai dengan keterlambatan bicara. Anak-anak yang mengalami gangguan ini tidak melewati tahap babbling atau bergumam.
Penyebab Gangguan Bicara dan Artikulasi
Artikulasi bunyi melibatkan organ bicara seperti lidah, gigi, dan bibir. Ganguan artikulasi dapat diakibatkan oleh kanker mulut atau tenggorokan, kecelakaan, bawaan lahir (seperti celah bibir), atau faktor lain yang mengakibatkan rusaknya organ bicara. Beberapa kesalahan artikulasi juga dipengaruhi oleh faktor bahasa ibu dan dialek daerah.
Keragu-raguan atau ketidakjelasan dan kegagapan itu normal pada anak kecil, dan kebanyakan anak-anak meninggalkan kebiasaan itu dalam beberapa tahun atau bahkan kurang dari itu.Â