Sel otak itu sendiri dapat berhubungan dengan 15.000 sel yang lain. Sinapsis-sinapsis yang sering digunakan, akan menjadi semakin kuat dan permanen. Dalam hal ini, setiap rangsangan atau stimulasi yang diterima anak dalam pembelajaran PAUD akan menciptakan suatu sambungan baru , dan memperkuat sambungan yang sudah ada.
Stimulasi-stimulasi yang dimaksudkan, sangat banyak kita jumpai dalam PAUD. Oleh karena itu, PAUD sangatlah penting bagi pemberian stimulasi otak anak. Kurangnya stimulasi nantinya akan menyebabkan perkembangan otak anak menjadi tidak optimal.
Selain itu, stimulasi yang diberikan kepada anak melalui lembaga-lembaga PAUD akan membuat fungsi-fungsi neuron bekerja secara optimal, sehingga berguna untuk mengembangkan kemampuan sensori anak.
Baca juga: Neurosains Memperkuat Soft Skills Manusia Masa Depan
Penelitian di bidang neurosains yang dilakukan oleh Osbon, White, dan Bloom; menyatakan bahwa perkembangan intelektual atau kecerdasan anak pada usia 0-4 tahun mencapai 50%. Sedangkan pada usia 0-8 tahun mencapai 80%, dan selanjutnya pada usia 0-18 tahun mencapai 100%. Hal ini menandakan bahwa perkembangan otak anak memiliki presentase paling besar ketika menginjak tahap usia dini.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa keberadaan neurosains mampu membuat anak belajar dengan maksimal berdasarkan kerja otak secara alami. Dengan demikian, neurosains dalam pembelajaran akan membuat anak belajar, walau semata-mata hanya untuk memenuhi rasa keingintahuannya akan sesuatu.
Referensi : Teori Pembelajaran Anak Usia Dini dalam Kajian Neurosains (Suyadi, 2014)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H