Mohon tunggu...
Maulida Husnia Z.
Maulida Husnia Z. Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Belajar menulis kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Permainan Sosial untuk Si Kecil

28 Agustus 2018   10:37 Diperbarui: 28 Agustus 2018   10:39 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (thechampatree.in)

Pada masa kanak-kanak, bermain menjadi prioritas utama yang harus dipertimbangkan. Berbeda dengan orang dewasa yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan aktivitas yang mengarahkan pada prestasi atau pencapaiannya, pada anak usia dini justru bermainlah yang menjadi aktivitas utama mereka.

Seiring dengan perkembangan zaman, tentu sudah tidak janggal lagi bagi kita menjumpai anak usia dini yang sudah pandai bermain gawai. Memang zaman sekarang, anak lebih suka bermain dengan permainan yang terinstall digawainya daripada bersosialisasi sekaligus bermain dengan car "kuno" seperti bertahun-tahun silam.

Padahal, bermain gawai tidak dianjurkan bagi anak usia dini dikarenakan dampak negatifnya yang berlimpah.

Untuk itu, seyogianya anak membutuhkan aktivitas bermain yang "benar-benar bermain" supaya terhindar dari kecanduan gawai dalam kesehariannya. Permainan sosial (social play), misalnya.

______

Permainan sosial adalah permainan yang melibatkan interaksi anak dengan teman sebaya. Sederhananya, suatu kegiatan bermain dapat dikategorikan dalam permainan sosial jika itu menyangkut interaksi dengan teman atau lingkungan, serta cenderung melibatkan motorik baik itu halus maupun kasar. Contohnya : petak umpet, lompat tali, kucing-kucingan, dan lain lain.

Melalui permainan inilah anak bisa mendapatkan akses untuk menjaring teman sebaya serta mampu berinteraksi atau bersosialiasi dengan lingkungan dan lawan bermainnya.

Selain itu, permainan sosial juga dinilai mampu untuk mengembangkan kognitif sang anak. Pengembangan kognitif ini didasari dengan pengamatan anak terhadap sekitarnya, sehingga menciptakan pola pikir yang baru. Bisa juga dikarenakan keterlibatan anak dalam pengaturan atau penciptaan suatu permainan, bahkan pemecahan masalah sekalipun.

Nah, melalui permainan sosial inilah para orang tua juga dapat mengamati bagaimanakah perkembangan sosial-emosi sang anak, terutama ketika berinteraksi dengan teman sebaya atau orang yang lebih tua.

Perkembangan ini ditandai dengan kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya, antara lain dapat menjalin pertemanan dengan baik, perubahan tingkah laku yang membaik, dan lain lain.

___

Sebenarnya, apapun jenis permainan yang dimainkan oleh anak adalah baik, selama itu mengandung manfaat. Namun khusus untuk mengembangkan sosial-emosi anak usia dini, saya rasa permainan sosial lah yang paling tepat.

Ibarat pepatah, "Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui". Karena disamping mendapat kepuasan dan kesenangan dalam bermain, otomatis anak juga akan lebih mudah mengekspresikan perasaan serta emosinya serta mengembangkan sisi sosial mereka.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun