Mohon tunggu...
Maulida Husnia Z.
Maulida Husnia Z. Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Belajar menulis kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mari Mengoptimalkan Proses Belajar Anak

16 April 2018   19:23 Diperbarui: 17 April 2018   03:41 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hakikatnya, semua manusia dari berbagai usia selalu belajar setiap harinya. Namun, segala hal yang berkaitan dengan belajar, cenderung erat hubungannya dengan anak.

Selain permasalahan moral anak, permasalahan akademik anak juga merupakan hal yang perlu diperhatikan. Seperti yang kita tahu, bahwa anak-anak pada dasarnya masih berada dalam masa-masa gemar bermain. Mayoritas mereka pun juga terkadang sulit untuk diajak serius ketika sudah menyangkut buku dan pensil.

Anak yang mengalami kesulitan dalam belajar, sebaiknya tidak perlu untuk ditekan baik psikis maupun fisiknya. Apalagi jika orang tua sudah bertindak berlebihan, justru sang anak bisa saja malah mogok dan tidak mau untuk belajar.

Nah, mengoptimalkan belajar anak, sangat perlu untuk menunjang prestasi akademiknya. Disini orang tualah yang berperan penting. Orang tua memegang kendali untuk mengarahkan anak, supaya mereka dapat optimal dalam proses belajarnya. Adapun beberapa cara yang dapat diterapkan orang tua dala mmengoptimalkan belajar anak adalah sebagai berikut :

Membiasakan belajar pada jam yang tepat

Sebenarnya, waktu yang baik untuk belajar adalah pagi. Maka dari itu, kita semua biasa belajar di sekolah mulai dari pagi hari. Sedangkan ketika belajar dirumah, sebaiknya orang tua membiasakan anak untuk sedikit melakukan "pemanasan otak" di pagi hari sebelum berangkat sekolah. Lebih baiknya lagi, yaitu ketika selepas subuh. Karena selepas subuh, otak manusia masih segar usai melakukan istirahat di malam harinya.

Selain di pagi hari, orang tua juga bisa menerapkan jam belajar anak sesudah maghrib, antara jam 6 malam hingga jam 9 malam. Ini berguna untuk mengulang apa yang didapatkan anak di sekolah, supaya dapat terpatri dalam otak. Atau juga bisa untuk mempersiapkan bahan yang akan anak pelajari esok harinya.

Memberi nutrisi yang cukup

Selain tubuh, otak juga perlu diberi nutrisi. Nutrisi yang baik untuk perkembangan otak anak sangatlah banyak jenisnya. Untuk itu, sebaiknya bunda memberikan makanan dengan gizi yang cukup setiap harinya. Lalu, hindarkan anak untuk mengkonsumsi makanan-makanan instan dan jajanan yang tidak sehat demi tumbuh kembangnya.

Menerapkan jam tidur yang sesuai

Istirahat yang cukup dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak, termasuk kecerdasannya. Sama halnya orang dewasa, anak juga perlu untuk tidur setelah aktifitas melelahkan seperti belajar disekolah dan bermain.

Usahakan untuk membiasakan anak tidur siang, supaya bisa sejenak mengistirahatkan pikiran dan fisiknya. Lalu pada malam harinya, usahakan agar anak tidak tidur melebihi jam 9 malam, karena tidur terlalu malam tidak baik untuk tumbuh kembang sang anak.

Selain yang saya sebutkan diatas, orang tua juga tidak boleh lupa untuk selalu memberi semangat serta motivasi kepada anak ketika belajar. Stimulus berupa pujian dan sejenisnya, dapat meningkatkan semangat anak. Maka dari itu, diharapkan orang tua untuk selalu mendampingi anak dalam proses belajarnya.

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun