Mohon tunggu...
Kementerian Agama
Kementerian Agama Mohon Tunggu... -

Terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera lahir batin\r\nwww.kemenag.go.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menag Ingin Ada Miniatur Percetakan Al-Quran Saudi di Indonesia

25 Maret 2015   12:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:03 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_357317" align="aligncenter" width="560" caption="Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat meninjau Lembaga Percetakan Al-Qur"][/caption]

Bogor (Pinmas) —- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa dalam kesempatan melakukan kunjungan ke Mujamma’ Malik Fahd (Kantor Percetakan Al-Quran) di Madinah, Arab Saudi, Menag mengusulkan agar dibangun miniatur percetakaan ini di Indonesia. Dengan demikian, umat Islam yang ingin mengetahui bagaimana kitab sucinya dicetak, tidak perlu datang ke Madinah.

“Waktu  mengunjungi percetakan al Quran di Madinah, saya meminta perlu ada miniatur percetakan ini di Indonesia sehingga umat Islam untuk mengetahui bagaimana kitab sucinya dicetak, tidak perlu datang ke Madinah,” kata Menag saat mengunjungi Lembaga Percetakan Al Quran Kementerian Agama, CIawi-Bogor, Selasa (24/03).

Menurut Menag, Mujamma’ Malik Fahd merupakan kantor percetakan Al-Quran terbesar yang  mencetak Al Quran dan dibagikan secara cuma-cuma ke berbagai negara, termasuk  Indonesia.

Akan hal ini, Pjs. Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Muchli M Hanafi yang ditemui di tempat yang sama mengaku siap untuk menindaklanjuti hasil kunjungan Menag ke Arab Saudi ini.

Menurut Muchlis, pihaknya akan menindaklanjuti tentang bagaimana Mujamma’ di Saudi itu bisa mendisplay komplek mereka di Indonesia sehingga kalau masyarakat ingin tahu, tidak perlu ke Madinah, cukup di Indonesia.

“Kita akan sediakan ruang atau tempat di Museum Bait Al-Quran. Tempat sudah ada, kita siapakan semacam corner untuk Mujamma’ Malik Fahd,” katanya.

Dikatakan Muchlis bahwa Bait Al Quran tiap bulan dikunjungi tidak kurang dari 10ribu orang sehingga sangat strategis.  “Ada unsur pembelajaran bagi masyarakat di samping untuk membuka wawasan kepada masyarakat tentang apa yang dilakukan dunia Islam dalam mengawal AlQuran,” ujarnya. (mkd/mkd)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun