Mohon tunggu...
Cempaka Sari
Cempaka Sari Mohon Tunggu... -

menulis sampai tangan tak sanggup lagi bernafas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selamat Pagi

29 Agustus 2013   23:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:37 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat pagi,..
Bagiku pagi adalah awal sebuah cerita.
Bagiku waktu akan selalu pagi.
Bagikupun pagi berupa harapan yang kucipta.

Kemudian,
menyenangi taburan embun di luar jendela.
Bermain warna jingga mekarnya bunga-bunga.
Bersisian gelap bersama rimbunnya angin bercahaya.
Selamat pagi,..

Wangi hijau.
Sendu abu.
Jalan senyap.
Ngantuk melahap.
Dan, lalu Pagi semakin tegap.

Dan,
Apa kau tau?
Celoteh biru tentang ragu.
Ceramah putih tentang matahari.
Nyanyian keemasan tentang kembali.
Apakah engkau selalu tau?
Kurasa tidak!
Kurasa engkau tak pernah tau.
Dan tak akan pernah mengerti.
Jadi kurasa, kau hanya harus berhenti.
Beginilah tangan Tuhan mencintaiku.
Menciptakan pagi untuk aku cintai.

Apa engkau mengerti?
Aaa kurasa kau tidak akan pernah mengerti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun